PAYAKUMBUHSUMBAR

Kepala SMPN 1 Payakumbuh Pastikan Tidak Ada Siswa Bawa Motor ke Sekolah

KARIMUNTODAY.COM, PAYAKUMBUH — Sebagai tindak lanjut surat Edaran Walikota Payakumbuh bahwa siswa setingkat SLTP sederajat ( – 17 tahun ) di Kota Payakumbuh tidak boleh membawa kenderaaan bermotor dan HP ke sekolah, dibuktikan Kepala SMPN 1 Payakumbuh dengan tidak adanya kenderaan siswa di dalam pekarangan sekolah tertua di Payakumbuh ini.

Selain itu para siswa juga tidak membawa HP ke sekolah. Pihak sekolah memfasilitasi sebuah HP untuk menelpon walimurid atau orangtua siswa “Kalau tidak salah kebijakan ini sudah diterapkan di masa Walikota pak josrizal zein hingga kini masih kita jalankan. Siswa tidak boleh bawa kenderaan ke sekolah beserta HP, apalagi android. Kalau kedapatan saat razia, kita panggil orangtuanya.

Aturan itu komit kita jalankan berkat dukungan walimurid. Siswa diantar atau naik angkot. Bagi siswa yang membandel dengan tetap bawa motor tidak boleh parkir di areal sekolah. Dan itu pasti,”terang Defi Marlitra di Ruang kerjanya, Ahad (03/03/2019).

Terkait perbedaan kondisi di beberapa sekolah, Defi Marlitra menambahkan. “Tidak bisa dipungkiri, mengingat ada beberapa sekolah dan madrasah yang tidak dilalui transportasi umum. Sebagian siswa bawa motor ke sekolah. Ya itu kita jumpai kok. Namun, siswa tersebut tetap melanggar aturan berlalu lintas.

Usia mereka di bawah 17 tahun kan ?. Ya, begitulah kondisi saat ini yang membuat kita tidak boleh begitu tegang. Tapi bukan di SMPN 1 Payakumbuh. Siswa dari kota atau dari kabupaten atau luar kota, tidak boleh bawa motor dan HP ke sekolah,”jelasnya lagi.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh melalui Kabid Dikdas Tafril Samry mengapresiasi kebijakan Kepala SMPN 1 Payakumbuh “Intiinya pihak sekolah salah mengambil kebijakan ini, karena sudah ada surat edarannya dari Walikota. Dan kita dari penyelenggara pendidikan harus patuhi. Karena semua adalah demi keselamatan kita juga.” Kami menghimbau orangtua supaya bijaksana. Jangan sampai sayang dengan anak, maka dibelikan motor. Sementara mereka masih pada masa ingin tau dan mengenal. Masih kurang perhitungan. Maka sering menjadi korban laka lantas,”ajak Tafril Samry

Terakhir, Kecanggihan zaman, saat ini kan sudah ada Go-Jek atau Ojek. Dan meteka sudah terstruktur dan bisa dipercaya. Mari kita selamatkan generasi muda dari laka lantas, khususnya peserta didik,”tandas Tafril Samry didampingi Kasi Kur, Sosfidarmi dan Koordinator Pengawas, Armi.(*)

Laporan  : Wahyu Uliadi

Editor      : Indra H Piliang

Loading...
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close