KARIMUNTODAY.COM. KANDIS, SIAK -Terkait berita Kunjungan Gubernur Riau Terpilih Di Kecamatan Kandis Diduga Sisakan Cerita Kelam, Gubernur Riau terpilih, Drs H Syamsuar, yang kini masih menjabat sebagai Bupati Siak angkat bicara namun sayangnya dengan nada tinggi dan seakan menyudutkan awak media ini sendiri. Hal ini terungkap melalui Grup WhatsApp “Bersinar Riau Lebih Baik” dimana grup ini terbentuk sejak majunya Syamsuar sebagai salah satu kandidat Gubernur Riau dan tentunya berisikan peserta yang mendukung majunya Syamsuar dalam perhelatan Pilgubri saat itu.
“Cerito bengak wartawannya mana ada kunjungan saya menyantuni anak yatim, jangan suko buat berita hoax,” tulis Syamsuar.
“Bedoso kepada rakyat tujuh keturunan buat cerito bengak ini. Ingat negeri siak negeri bersejarah dan berkumpulnya banyak orang shaleh,” Kecam Syamsuar dengan nada tinggi.

Sanggahan tersebut kemudian dilanjutkan dengan, “Sayo tidak ado menyuruh anak sekolah menyambut sayo datang bahkan sayo tanyo kenapo anak-anak tidak belajar,” tambah Syamsuar di grup WhatsApp tersebut.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan laporan dari Warga Kampung Belutu tempat perhelatan dilaksanakan. Bahkan walau warga tersebut telah mengakui bahwa permasalahan sudah diselesaikan oleh pihak Pemerintahan Kampung, namun ada kejanggalan dalam penyelesaiannya terkait akan isi dari amplop.
Berikut penuturan Warga tersebut,”Sudah Bang, sudah diselesaikan oleh orang Desa (Kampung, red) walau sebelumnya harus dihebohkan dulu dengan cara saya menelepon kesana-kesini. Lucunya lagi, anak saya kan dua seharusnya amplopnya juga dua tapi ini hanya satu dan isinya hanya Rp 310.000,- sedangkan anak yatim tetangga saya isi amplopnya satu anak Rp 200.000,-.
Saat itu pihak Desa bilang, dananya baru cair. Saya sebenarnya tidak mempermasalahkan akan isinya ya Bang, tapi saya sebagai seorang Ibu sangat terpukul mendengar laporan bahwa anak saya seakan dijadikan formalitas, bahkan saat itu jangankan buat makan, buat minum saja anak saya tidak mendapatkan. Saya mendapatkan laporan, bahwa Wawak anak saya menemukan anak saya dalam keadaan lemas dan pucat dan sewaktu ditanyain bilangnya haus dan lapar,” jelas Warga Kampung Belutu tersebut yang dikenal dengan nama Siti.
Hal ini sendiri membuat Jalembang Sitorus selaku Koordinator Lapangan LSM LPPNRI Kabupaten Siak yang berdomisili di Kecamatan Kandis angkat bicara, ” Miris ya, seharusnya selalu sosok pimpinan panutan, orang nomor satu di Kabupaten Siak dan sesaat lagi akan menjadi orang nomor satu di Provinsi Riau tidaklah pantas menyebut oknum wartawan buat berita hoax yang seakan-akan bernada tuduhan.
Padahal jelas, sewaktu Beliau berkunjung diwaktu itu ada penyerahan santunan bagi anak yatim secara simbolis terlepas dari siapa sebenarnya yang punya hajatan dalam pemberian akan santunan itu sendiri. Lagian juga, UU ITE sudah sangat jelas. Polri setiap saat selalu mendeklarasikan tolak hoax, jika Syamsuar merasa dirugikan akan isi pemberitaan tersebut masih ada upaya yang lebih profesional contohnya hak jawab atau melaporkan ke dewan pers dan lainnya,” tuturnya. (*)