PAYAKUMBUHSUMBAR

Wasekjen MUI Pusat Berikan Tausiyah di Masjid Nurul Huda Payonibung – Payakumbuh

KARIMUNTODAY.COM, PAYAKUMBUH  — Membludak jemaah hadiri tabligj akbar bersama Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Tengku Zulkarnaen di mesjid Nurul Huda yang terletak di Jalan lingkar Sumbar – Riau, Payonibung Kelurahan Taratak Padang Kampuang Payakumbuh Kecamatan Payakumbuh Utara. Ramainya jemaah sehingga pengurus menyiapkan tikar di halaman mesjid ini. Namun sebelum Wasekjen MUI tersebut memberikan kajian agama, Ustad Jel Fatullah / GNPF MUI Sumbar terlebih dahulu memberikan kajian agama.

Dalam Ceramahnya, Dai yang giat berdakwah ke sejumlah daerah itu menyinggung terkait Ancaman Ideologi Komunis terhadap Islam di Indonesia. Ideologi Komunis menurut Ust. Jel adalah salah satu ancaman terhadap ancaman di Indonesia. Menurutnya Ideologi kembali bangkit karena sudah mulai terlihat indikasinya di Indonesia.

” Meski Ideologi dan Partai Komunis telah kandas, namun kini mereka mulai bangkit, bahkan lewat jalur Partai Politik. Mereka bukan ideologi lokal namun gerakan berskala intenasional yang mempunyai basis, Power dan amunisi yang kuat.” sebut Ustad Jel dalam tausiyah singkatnya usai Magrib

Sementara, Ustad Tengku Zulkarnaen yang mengawali ceramah usai digelarnya sholat Isya berjamaah mengatakan bahwa dengan makin ramainya generasi muda ke Mesjid, Umroh maka tak lama lagi Indonesia akan menuju menjadi Negara yang Baldatun Toyyibah (negeri yang subur dan makmur, adil dan aman). Selain itu, Ustad yang punya ciri khas menggunakan sorban putih itu juga menyebut selama ini kita salah dengan memahami bahwa seseorang yang telah meninggal dunia maka hubungannya dengan orang yang masih hidup putus, tentu hal tersebut salah. Yang putus adalah amalan orang yang meninggal tersebut, ia tidak bisa lagi berzikir dan lainnya.

” Sampai saat ini saya belum menemukan Hadis yang mengatakan bahwa orang yang telah meninggal putus hubungannya dengan orang yang masih hidup, yang putus adalah amalan yang meninggal karena ia tidak bisa lagi berzikir.” ujarnya.

Tengku Zulkarnaen juga bercerita tentang pemerintahan di zaman khalifah yang dekat dengan rakyatnya, untuk itu penting memilih pemimpin yang sholeh agar negeri ini makmur. Selain itu, senada dengan Ustad Jel, Tengku Zulkarnaen juga bercerita tentang adanya yang menyebut bahwa setiap muslim.mesti Cinta tanah air. Karena perilaku cinta air adalah sebahagian dari iman. Salah satu bentuk cinta tanah air adalah menjaga tanah air Indonesia dari pengaruh atheisme yang menghalalkan segala cara demi nafsu dunia.

” Mari kita jaga agama Allah, dan Allah pasti menjaga insan yang menjaga agama Allah. Mari kita tingkatkan rasa peduli sesama, melalui ukhuwah islamiyah. Kembali meramaikan mesjid, di mesjid kita satukan muslim dibawah panji kalimah Laa ilaha illa Allah,”pungkasnya usai memberikan tausiyah panjang.(*)

Laporan   : Wahyu Uliadi

Editor       : Indra H Piliang

Loading...
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close