KARIMUNKEPRI

Aktivitas Ship-to-Ship Minyak Kencing di Kawasan Selat Melaka Menggurita

KARIMUNTODAY.COM, KARIMUN – Selat Malaka, jalur laut yang menghubungkan Laut Cina dengan Samudera Hindia. Perdagangan melalui Selat Malaka secara historis memainkan peran utama dalam pembentukan negara-negara pesisir seperti Sriwijaya, Aceh, Melaka, Johore, Pemukiman di pesisir Selat dan baru-baru ini Malaysia, Indonesia dan Singapura. (Hans-Dieter Evers), oleh sebab itu Selat Malaka memiliki peluang besar bagi perkembangan ekonomi dan sosial negara-negara pesisir seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Selat ini tidak hanya kaya akan sumber daya laut tetapi juga salah satu jalur pelayaran tertua dan tersibuk di dunia, yang berfungsi sebagai saluran utama untuk pergerakan kargo dan lalu lintas manusia antara kawasan Indo-Eropa dan seluruh Asia dan Australia, Menurut peneliti di Universitas Putra Malaysia, setiap tahun miliaran euro barang dan jasa melewati wilayah yang dibentuk oleh Selat Malaka dan rute pengiriman terkait lainnya. Dengan menggunakan Selat Malaka, industri perminyakan Jepang menghemat jutaan Euro setiap tahunnya.

Dari 87 juta barel minyak yang diproduksi per hari pada tahun 2011, sekitar 15,2 juta melewati Selat Malaka, rute laut terpendek antara pemasok Teluk Afrika dan Persia dan pasar Asia apalagi pada tahun 2025 tentu angkanya semakin meningkat dan selat-selat itu menghubungkan Sumatra, Kepulauan Riau, dan Semenanjung Thailand-Malaysia sehingga peluang atau Aktivitas Ship-to-Ship Minyak Kencing di Kawasan Selat Melaka sangat rentan terjadi.

Dari sumber layak di percaya kepada karimuntoday.com, Minggu (15/6/2025), mengatakan, Keberadaan Selat Melaka bukan saja sebagai jalur pelayaran, tetapi juga membuka peluang bagi mafia – mafia untuk melakukan aktivitas Ship-to-Ship Minyak Kencing dengan kapal – kapal yang melintas di areal tersebut, kegiatan itu sudah berlangsung lama, walaupun ada penindakan dari APH, tetapi belum terlihat maksimal, karena sampai saat ini aktivitas minyak kencing masih terus menggurita.

” Di era Presiden Prabowo Subianto dengan ASTA CITA nya, semoga dapat menekan aktivitas kencing minyak di kawasan Ship-to-Ship dengan mengerahkan armada APH dari berbagai Instansi, dalam rangka meminimalisir pergerakan mafia minyak di kawasan selat melaka serta perairan Kabupaten Karimun,  Provinsi Kepri,” Ucapnya

Ditambahkanya lagi, Kegiatan Ilegal Minyak Kencing atau Kejahatan Migas telah Merugikan Negara dari Transaksi Migas Miliyaran Rupiah ini terlihat Aman, Dia berharap Pemerintah Pusat segera ambil sikap dan bertindak tegas agar tidak adalagi kegiatan haram melakukan Kencing Minyak di jalur selat melaka, terutama juga di perairan Karimun, Provinsi Kepri yang telah merugikan negara dalam hal Migas,” Imbuhnya (*)

 

Loading...
 

Tags
Close
Close