KARIMUNTODAY.COM, TEMBILAHAN – Praktik perjudian jenis toto gelap (togel) marak di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. Aktifitas ilegal ini diduga berlangsung dibeberapa titik, mulai dari pasar tradisional hingga kawasan permukiman padat penduduk.
Dari pantauan lapangan serta keterangan sejumlah warga, lokasi yang disebut kerap menjadi titik transaksi togel di antaranya kawasan Pasar 6000 di Jalan Abdul Manaf, Pasar Jongkok, hingga sekitar Wisma Berlian. Selain itu juga terdata di wilayah Parit 6, Jalan Ipeda, hingga Pengalihan Enok juga beredar luas di tengah masyarakat.
Ironisnya, meskipun sudah di laporkan penjualan togel diduga tetap bebas beroperasi seolah ‘kebal hukum’.
“Sudah pernah dilaporkan, tapi masih ada saja yang berjualan togel. Jadi wajar kalau warga curiga ada pembiaran,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Minggu, (7/9/2025).
Dari sisi hukum, praktik togel jelas melanggar Pasal 303 KUHP serta Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1974 tentang Penertiban Perjudian, yang secara tegas menyebutkan bahwa seluruh bentuk perjudian dilarang di Indonesia. Ancaman pidana bagi pelaku maupun penyelenggara dapat mencapai 10 tahun penjara serta denda besar.
Secara terpisah, Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan sampai berita ini diungah belum dapat dimintai konfirmasinya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya berulang kali menegaskan komitmen memberantas segala bentuk perjudian, baik konvensional maupun online. Dalam instruksinya, ia menuntut seluruh jajaran kepolisian bertindak tegas tanpa pandang bulu terhadap bandar maupun pengecer.
Kendati demikian, fakta di lapangan menunjukkan masih adanya praktik yang seolah dilindungi. Hal ini membuat publik semakin mempertanyakan komitmen aparat penegak hukum di Inhil dalam memberantas perjudian.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya menghubungi pihak polres Inhil untuk dimintai tanggapan terkait aktivitas perjudian togel yang mewabah di Kabupaten Inhil. (YP)
