JAWA TENGAH

Puluhan Warga Desa Pranten Tolak Pengeboran Gas Sumur RBG5, Begini Alasannya

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN –  Puluhan warga Desa Pranten, Kecamatan Gubug, Grobogan, Jawa Tengah, menolak rencana proses perluasan produksi gas di lokasi sumur RBG5 oleh TIS Energi di Desa Pranten, Kecamagtan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Warga mengaku khawatir jika terjadi pengeboran, berdampak seperti peristiwa sumur Lapindo di Jawa Timur.

Hal itu disampaikan Moh Karmani, perwakilan warga setempat saat dikonfirmasi usai kegiatan koordinasi dalam rangka pembebasan lahan Pemerintah Desa Pranten bersama TIS Energy di balai desa setempat, Rabu (05/11/2025).

“Ini kita warga diundang desa untuk koordinasi dalam rangka pembebasan tanah warga yang dibeli PT TIS,” ujar Moh Karmani.

Menurut keterangan Moh Karmani, warga menolak terkait rencana perluasan pengeboran oleh TIS Energy karena banyak faktor. Terutama lokasi rencana pengeboran sumur baru yang berdekatan dengan pemukiman warga.

“Sejauh ini masyarakat tidak mengehendaki apabila tanah tersebut diperluas untuk dilakukan pengeboran. Alasannya karena berdekatan dengan pemukiman warga,” ungkap Moh Karmani.

Moh Karmani menjelaskan, dampak pengeboran yang terjadi di beberapa daerah menjadi acuan warga untuk melakukan penolakan seperti yang terjadi di Lapindo dan Blora.

“Warga khawatir itu terjadi, jangan sampai terjadi seperti lumpur Lapindo, seperti kejadian di Blora. Kejadian seperti itu warga tidak mendapatkan ganti rugi yang lebih layak,” jelas Moh Karmani.

Terkait soal tanah warga yang dibeli TIS Energy, warga mempersilahkan dan diperbolehkan, karena itu hak warga tang mmpunyai tanah dengan pihak TIS Energy.

“Kalau soal tanah warga mau dibeli PT TIS dipersilahkan, tapi jangan sampai ada perluasan pengeboran,” jelas Moh Karmani.

Kepala Desa Pranten Muhammad Sutopo mengatakan, apapun aspirasi dan masukan masyarakat Desa Pranten menjadi acuan dari pemerintah desa untuk mengambil keputusan.

“Jika warga disini menolak, ya kami sesuai aspirasi warga kami,”ucap Kepala Desa Pranten singkat.

Sementara itu, Tis Energy melalui Government & Public Relations Supervisor Faisal Afif Pratama mengatakan, pihaknya mengakui jika terjadi penolakan warga Desa Pranten terkait rencana pengeboran tahap dua di Desa Pranten.

“Hasil aspirasi masyarakat memang terjadi penolakan, tapi sebelumnya kita sudah melakukan sosialisasi dan banyak koordinasi dengan pihak terkait untuk rencana (pengeboran) ini,” ujar Faisal

Faisal menjelaskan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan Bupati Grobogan dan OPD terkait untuk rencana (pengeboran) tersebut apalagi rencana ini untuk mendukung ketahanan energy pemerintah.

“Sebenarnya kita (TIS Energy) ini adalah kepanjangan tangan dari negara,untuk mendukung ketahanan energi nasional. Sehingga jika terjadi penolakan warga untuk keputusan lanjut apa tidak nya pengeboran akan diserahkan kepada negara,” jelas Faisal.

Sementara, soal transaksi pembayaran lahan milik warga, sebagian sudah dicarikan melalui rekening waga masing-masing. Sedangkan yang belum bisa dicairkan karena masih terkendala administrasi dan kelengkapan dokumen tanah.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri Camat Gubug Bambang Supriyadi, perwakilan TIS Energi, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Pranten, Kepala Desa Pranten bersama perangkat desa serta perwakilan warga Desa Pranten.

Sebelumnya, TIS Energy telah berhasil melakukan pengeboran pertama sekitar dua tahun lalu dan sudah mengoperasikan satu sumur RBG 3B di Desa Pranten. Dari sumur itu, menghasilkan produksi gas mencapai sekitar 8 MMSCFD, sales gas nya 2,3 MMSCFD, dan Kondensatnya sebesar 49 BPD.(nur)

Loading...
 

Tags
Close
Close