KARIMUNTODAY.COM, SIAK– Fungsi hutan secara umum adalah sebagai paru-paru dunia, sumber ekonomi, habitat flora dan fauna, pengendali bencana. Selain itu hutan juga menjadi tempat penyimpanan air, dan untuk mengurangi polusi untuk pencemaran udara. Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem hutan dengan kelompok tumbuhan yang dapat hidup di daerah dengan kadar garam yang tinggi. Biasanya hutan ini didominasi dengan tumbuhan berkayu dan tumbuh di sepanjang garis pantai dan subtropis.
Mangrove yang tumbuh berjajar menjadi benteng pencegah abrasi atau pengikisan pantai oleh gelombang air laut. Abrasi sendiri merupakan momok yang cukup menakutkan bagi sebagian besar warga pesisir. Salah satu fungsi hutan mangrove menjadi penjaga batas pantai dari abrasi air laut. Tanpa terkecuali dipantai kampung Kayu Ara Permai, cemas akan abrasi yang terjadi dipesisir pantai diakibatkan gelombang pasang,
Kelompok Konservasi Laskar Mandiri tanam 10.000 bibit api-api dipesisir pantai Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Senin (01/07/19) siang tadi. Abrasi yang mengikis pesisir pantai tersebut diperkirakan sudah mencapai 5-15 meter tiap tahunnya, sehingga membuat kelompok Peduli lingkungan ini sangat khawatir.
Sabarion selaku pengurus Laskar Mandiri mengatakan,”Kenapa harus menanam pohon? karena memang salah satu usaha mitigasi bencana salah satunya adalah mengembalikan habitat yang rusak dengan menanam pohon di sekitarnya,”ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Jefrizal salah seorang pemuda Kampung Kayu Ara Permai yang juga ikut turun lansung pada kegiatan tersebut menjelaskan, “Semua pihak berkewajiban menjaga serta menyelamatkan kelestarian lingkungan hidup agar generasi bangsa di masa mendatang tetap dapat menikmatinya,” katanya.
Penanaman yang dibantu Mahasiswa KKN dari Universitas Riau ini dilakukan di pesisir pantai bertepatan di lokasi Wisata Mangrove Sungai Bersejarah Kampung Kayu Ara Permai.(*)
Laporan : Idris Harahap
Editor : Indra H Piliang