
KARIMUNTODAY.COM, SIAK – Sejumlah warga yang merasa kesal dengan ganti rugi atas lahan mereka yang tercemari oleh limbah minyak milik Perusahaan minyak terbesar di Indonesia, PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) distrik Minas, yang hingga saat ini belum juga ditanggapi oleh pihak perusahaan itu, warga pun berang dan melakukan blokade akases jalan operasional milik PT CPI tepatnya dikawasan Gathering station (GS) 3 PT CPI Minas, kampung Minas Barat, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau, Selasa (24/09/19).
Dalam hal ini masyarakat meminta kepada pihak PT CPI untuk segera menyelesaikan kasus dugaan pencemaran lingkungan dari limbah minyak yang ada dilahan milik mereka. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Suryono (26) Atau yang akrab disapa dengan sebutan Alal, dia merupakan keponakan dari pemilik lahan, yakni ibu komariah warga kilometer 35 Kampung Minas Barat. Yang menurut dia sudah lebih satu tahun lamanya namun hingga saat ini pihak PT CPI Minas belum juga melakukan pembayaran ganti rugi terhadap lahan milik ibu Komariah tersebut.
“Kita sengaja blokir jalan ini dikarenakan pihak PT Chevron hingga saat ini tidak mau melakukan ganti rugi lahan kami yang terkena limbah. Sebab sudah beberapa kali kita telpon pihak Chevron terkait lahan kami yang terkena limbah namun sampai saat ini tidak ada tanggapan dari pihak Chevron itu. Padahal lahannya sebelumnya sudah di ukur satu hamparan sekitar dua hektar terkena limbah, cuma yang disebelah sudah dikerjakan tapi punya kami kok belum ada dikerjakan sampai saat ini.” Kata Alal menjawab wartawan di lokasi blokade jalan yang mereka lakukan tersebut.
Menurutnya hingga saat ini pihaknya merasa diabaikan oleh pihak PT CPI terkait masalah limbah minyak dilahan milik bibiknya tersebut, sebab kata dia sudah lebih satu tahun tidak juga ada kejelasan dari pihak PT CPI Minas. “Sudah beberapa kali mereka lakukan survei dilahan kita itu, cuma lucunya sampai saat ini kok belum ada ditanggapi malah yang milik tetangga kita dilahan itu kok sudah di kerjakan lahannya, kita pun gak tau masalahnya dimana kenapa lahan kita sampai saat ini belum ada diganti rugi dan diangkut limbahnya oleh PT CPI,” keluhnya pula.
Dijelaskan dia bahwa dirinya dan sejumlah warga lainnya termasuk pemilik lahan sudah melakukan blokade terhadap jalan itu selama dua hari, yakni sejak hari Senin (23/09) kemarin. “Namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak Chevron kami akan blokir jalan ini sampai mereka melakukan upaya untuk menemui kami disini, karena kami berharap semoga permasalahan kami ini cepat diselesaikan lah bang, sebab kalau tidak kita buat seperti ini kayaknya tuntutan kita tidak pernah di indahkan mereka, padahal kita sudah lakukan dengan dialok baik-baik, tapi sepertinya pihak PT CPI itu menganggap sepele sama kita.” Tukasnya.
Perlu kami informasikan, hingga berita ini ditayangkan di media ini wartawan pun masih mencoba melakukan upaya konfirmasi terhadap pihak manejemen PT CPI Minas, terkait dugaan pencemaran limbah minyak dilahan milik warga Minas Barat tersebut.
