KARIMUNTODAY.COM, BATAM–Dewan Pengurus Cabang (DPC) Indonesian National Shipowners Association (INSA) Batam saaat ini merasa industri maritim di Batam mati alias nyungsep, padahal dari beberapa pengalaman kita yang lalu di saat dunia merasakan gejolak krisis ekonomi, batam justru tumbuh ekonominya dan ekonomi krisis atau tidak krisis ekonomi batam tetap tumbuh.
Semenjak tahun 2019 terjadi pergeseran kebijakan Dan pola pengelolaan Industri maritim sehingga BP Batam fokus untuk provid oriented, dari itu di pungut lah biaya-biaya yang gak boleh,sehingga kapal dari luar enggan untuk masuk lagi ke Batam,nah dampak dari itu ekonomi Batam nyungsep lapangan pekerjaan juga hilang padahal sepertiga dari batam bekerja di Industri maritim dan minyak gas.
Hal itu diungkapkan Osman Hasyim Ketua INSA Batam. Menurut Osman,”Kapal yang ingin masuk jangan dipersulit, Sekarang saja kapal yang datang ke Batam suruh bayar dulu, yang tidak bayar tidak boleh masuk,”ungkap Osman Hasyim,Jumat (3/7/2020) saat ditemui di kantor PT Baruna Cakrawala Group Batam.
Ia menyebut, Tentu ini akan berdampak buruk pada investor yang akan menanam sahamnya di Batam, jika akses masuknya bayar dahulu.
“Saya merasa heran dengan sikap pemerintah, dalam hal ini Badan Pengusahaan (BP) Batam, yang menagih biaya mahal di terminal khusus shipyard,”sebutnya.
Osman menjelaskan bahwa, ada biaya yang harus dibayarkan beberapa bulan sebelum kapal masuk ke Batam.
Secara otomatis itu sudah tidak akan membuat nyaman investor. Mereka memandang hal tersebut sangat tidak menarik.
“Akan tetapi seharusnya, ketika kapal masuk, melakukan kegiatan biasa, dan saat akan keluar baru bayar itu tidak masalah, jangan kapal belum masuk tapi harus membayar, itu sama sekali tidak membuat nyaman investor,”terang Osman.
Untuk itu, tugas kita bersama, tidak lain hanya untuk memajukan industrie Maritim Batam, sangat diperlukan dukungan dari semua pihak agar berjalan dengan baik. Saya tidak ada mencari kesempatan lain intinya ingin industri maritim ini kembali naik.
“Kita harapkan semua pelaku usaha maritim harus bersama kita kembangkan dan bangkitkan kembali di pulau Batam,”pungkasnya. (*)