KARIMUNTODAY.COM, KUANSING – Dokter Alfredo selain aktif di dunia kedokteran spesialis Dokter Anak ia juga sangat mencintai pertanian, melalui Ketua IWO kabupaten Kuantan Singingi Hendra Riko Purnomo Dokter Alfredo ajak organisasi media Ikatan Wartawan Online Kabupaten Kuantan Singingi panen Cabe merah di kebun pribadinya di sinambek kelurahan Sungai Jering Kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi, pada Selasa (10/11/2020).
Beliau termotivasi untuk menanam cabe, karena mayoritas penduduk Sumatera khususnya Sumatera Barat dan Riau paling banyak mengkonsumsi cabe,” ucapnya kepada awak media di kebunnya.
Dr Alfedro menambahkan ia mencoba menaman cabe merah di lokasi milik pribadinya seluas Lebih kurang satu hektar dengan 1000 batang cabe merah dan di bantu oleh beberapa orang pekerja yang di upah harian untuk merawat kebun cabenya tersebut, hal ini juga sudah beberapa kali di coba dan juga mengalami beberapa kali kegagalan, tapi kegagalan tersebut tidak membuat semangatnya kendor, Dan terus dicoba sampai 4 kali tanam, imbuhnya.
Untuk bibit yang kita pakai adalah bibit yang sangat bagus yaitu Laba F1 dari produksi panah merah, yang memang agak mahal dari bibit yang lainnya, sehingga dalam dua bulan setengah kita sudah bisa panen dan menikmati hasilnya, tanaman cabe merah ini sangat manja sekali dibandingkan dengan tanaman lain yang memerlukan perhatian khusus ungkapnya.
Selain itu Dr Alfredo juga mengatakan saya sudah beberapa kali mencoba menanam cabe merah malahan sudah 4 kali, alhamdulilah kali ini sudah berhasil, dengan menaman 1000 batang cabe kita sudah bisa menikmati hasil cabe sebanyak 47 kg setiap dua kali seminggu pada hari Selasa dan Sabtu. Sementara untuk penjualannya kita masih menggunakan media sosial dan orang-orang sekitar rumah sakit dimana tempat saya bekerja,dan itupun tidak semuanya terpenuhi permintaan dari mereka.
Terakhir, saya berharap kepada masyarakat khususnya masyarakat Kuansing jika ada lahan yang kosong sebaiknya dijadikan kebun cabe yang bibitnya dari cabe yang kita sering beli saja dari Sumbar minimal untuk konsumsi sendiri,” ajaknya (*)