BINTANKEPRITANJUNG PINANG

Jembatan Batam-Bintan Jadi Jembatan Tertinggi Di Indonesia

KARIMUNTODAY.COM, TANJUNGPINANG – Pjs. Gubernur Kepulauan Riau Bahtiar menegaskan bahwa pembangunan Jembatan Batam-Bintan sudah memulai titik terang. Terutama karena dengan adanya kepastian dari pusat bahwa pembangunannya akan dimulai pada 2021.

“Kemarin (18/11) saya sudah bersama Direktur Pembangunan Jembatan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR telah meninjau titik-titik lokasi pembangunan jembatan yang dimulai pada 2021. Tugas kita adalah melakukan pembebasan lahan,” kata Bahtiar saat memimpjn Rapat Koordinasi Pembangunan Jembatan Batam Bintan di Aula Wan Sri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Kamis (19/11).

Turut hadir Danlantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama Indarto Budiarto, Kapolda Kepri Aris Budiman, Danlanud Tanjungpinang Kolonel Pnb Andi Wijanarko, Pjs. Walikota Batam Syamsul Bahrum, Pjs. Bupati Bintan Buralimar, Kanwil BPN Provinsi Kepulauan Riau dan sejumlah instansi terkait serta Kepala OPD Kepri.

Terkait pembebasan lahan Bahtiar memastikan bahwa akan segera diselesaikan dengan segara agar tidak menjadi hambatan lagi bagi pembangunan jembatan yang menjadi dambaan dan harapan maayarakat selama 18 Tahun terbentuknya Provinsi Kepri.

“Untuk pembebasan lahan, secara khusus saya sudah panggil TAPD untuk dimasukan dalam APBD 2021. Sementara lahan jalan dan jembatan dari Batam sepenuhnya sudah clear, setelah saya bertemu dengan Deputi Infrastruktur BP Batam. Sepenuhnya mereka mendukung,” kata Bahtiar.

Dirjen Polpum Kemendagri ini menceritakan bahwa salah satu kendala mendasar selama ini yang menjadi hambatan pembangunan jembatan sampai bertahun tahun adalah belum ada kesepakatan bersama mengenai tinggi jembatan.

“Sudah kita putuskan rapat bersama Kementerian PUPR kemarin (18/11) bahwa tinggi jembatan babin, yaitu dari Pulau Buau dengan Tanjungsauh setinggi 40 meter diatas pasang tertinggi permukaan laut. Sehingga ini menjadikan jembatan babin sebagai salah satu jembatan tertinggi untuk skala nasional,” jelasnya.

Menurut Bahtiar yang menjadi pertimbangan bahwa tinggi jembatan ini harus mencapai 40 meter diatas pasang tertinggi permukaan laut adalah agar bisa dilewati, selain kapal-kapal besar juga bisa dilewati kapal perang.

“Pertimbamgannya salah satunya adalah pertahanan keamanan. Dengan ketinggian tersebut kapal-kapal perang kita bisa dimobilisasi dan bermanuver dengan leluasa pada keadaan-keadaan tertentu,” jelasnya.

Kemudian Pria Kelahiran Bone ini menjelaskan bahwa pada rapat kali ini semgaja dirinya mengundang semua pihak terkait baik FKPD maupun instansi vertikal adalah dalam ramgka bersama mengawal pembangunan ini.

“Proyek ini bukan hanya milik pemda, tapi ini milik kita semua dan melibatkan berbagai unsur kepentingan baik keamanan di laut maupun didarat serta berbagai Instansi vertikal. Mari bersama kita kawal pembangunan ini sejak awal, untuk pengintegrasian ekonomi dan hukum Batam dan Bintan menuju Kepri yang lebih baik,” ajaknya.(*)

Penulis  : Taufik
Editor     : Lukman Hakim

Loading...
 

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close