KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR BARAT – Kurangnya perhatian pemerintah Kabupaten dan pemerintah setempat terkait jalan yang sudah rusak parah dan menghambat aktivitas masyarakat kian dikeluhkan oleh warga di jalan kampung tengah RT.01 RW.10 Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun, Provinsi Kepri
Kendati dengan adanya keluhan warga tersebut Babinsa Koramil 03/Kundur Kodim 0317/TBK mengajak warga di jalan kampung tengah RT.01 RW.02 Kelurahan Sawang untuk memperbaiki jalan yang rusak tersebut dengan cara bergotong-royong, Senin (14/2/2021).
Bertahun-tahun jalan tersebut terbiar dengan kondisi yang cukup memperihatinkan tanpa ada perhatian dari pemerintah Kabupaten dan juga pemerintah setempat. Kondisi jalan yang sudah rusak juga diperparah oleh adanya curah hujan dan tidak ada drainase sehingga air kerap tergenang yang mengakibatkan jalan semakin rusak dan berlubang.
Serda Yadi Mulyadi Babinsa Kelurahan Sawang, yang dijumpai karimuntoday.com Senin (14/2) mengatakan. dirinya bersama warga bahu-membahu menimbun jalan yang rusak tersebut agar warga dapat beraktivitas tanpa ada hambatan. Penimbunan jalan di jalan kampung tengah RT.01 RW.10.Kelurahan Sawang difokuskan pada jalan berlubang yang tergenang oleh air dengan harapan tidak muncul lagi lubang-lubang agar tidak membahayakan bagi warga sebagai pengguna jalan.
“ Walaupun kita hanya melakukan penimbunan dengan tanah urug, setidaknya jalan tersebut sudah tidak lagi berlubang sehingga dapat meminimalisir kecelakaan sehingga dapat menjadi kelancaran aktivitas warga binaannya, tutur Serda Yadi Mulyadi
Terpisah Edi salah seorang pemuda kampung tengah Kelurahan Sawang Kecamatan Kundur Barat ketika dimintai tanggapanya mengatakan. Walaupun jalan tersebut belum diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Karimun, setidaknya kita melakukan perbaikan dan perawatan untuk keselamatan dan kelancaran aktivitas warga.
Dikatakan Edi, gotong-royong dilakukan atas inisiatif Serda Yadi Mulyadi yang mengajak warga karena melihat kondisi jalan yang rusak parah sehingga mengganggu perjalanan dan kelancaran aktivitas serta membahayakan keselamatan warga, tutur Edi (majid)
