JAWA TENGAH

Hujan Deras, Akses Jalan Desa Longsor Tergerus Air Sungai Tuntang

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN –  Akses jalan warga di Grobogan,Jawa Tengah,longsor. Longsor sepanjang 100 meter di empat titik. Longsornya akses jalan warga tersebut karena tergerus air sungai tuntang yang meluber ke pemukiman warga akibat hujan deras yang terjadi pada Senin (21/10) lalu.

 
Akses jalan warga di desa Jumo Kecamatan Kedungjati,Kabupaten Grobogan,Jawa tengah, longsor. Longsor sepanjang 100 meter di empat titik longsoran dengan kedalaman 10 meter. Jalan dengan lebar tiga meter dan berdekatan dengan bibir sungai tuntang tersebut longsor dan tinggal satu meter. Hampir sebagian besar material jalan berupa batu tersebut hanyut terbawa air.
 
Menurut Kepala Desa Jumo, Harnomo, longsornya jalan desa terjadi akibat hujan deras pada senin lalu (21/10) sehingga air sungai tuntang meluap.
 
“Longsor jalan terjadi karena derasnya aliran sungai tuntang yang meluap karena air hujan, sehingga jalan tersebut longsor tidak bisa dilewati warga,” ucap Harnomo Selasa,25 Oktober 2022
 
Harnomo menambahkan. Jalan desa yang longsor berdekatan dengan rumah warga sepanjang 100 meter terdapat di empat titik, dengan kedalaman 10 meter.
 
“Jalan desa yang longsor sepanjang 100 meter,ada empat titik kedalaman 10 meter. Dekat dengan rumah warga. Ada sekitar 95 kepala keluarga,” imbuhnya.
 
Pihak desa, telah melaporkan kejadian longsornya jalan satu satunya akses warga tersebut ke Pemkab Grobogan. Berhubung jalan longsor tersebut berdekatan dengan sungai tuntang, yang merupakan kewenangan BBWS Semarang, pihak desa berharap BBWS Semarang bisa menindaklanjuti longsornya jalan tersebut.
 
“Kami sudah laporkan ke kecamatan dan Pemkab Grobogan melalui dinas terkait. Karena dekat dengan sungai tuntang,kewenangannya Balai besar. Semoga pihak balai besar bisa menindaklanjuti longsor jalan desa ini,” terang Harnomo
 
Sementara, Jumroni, warga desa Jumo yang rumahnya berada tak jauh dari lokasi longsor mengaku sudah dua kali ini longsor terjadi. Longsor terjadi, pertama pada tahun 2019,dan sudah ditangani dengan memasang bronjong. Kemudian terjadi pada tahun 2022 ini di lokasi yang berbeda.
 
“Longsor sudah dua kali ini. Pertama pada tahun 2019 dan sudah ditangani, kedua tahun 2022 ini, di lokasi yang berbeda. Longsor karena derasnya arus sungai tuntang akibat banjir,” ucap Jumroni.
 
Ia juga mengaku cemas dan khawatir jika longsor tidak segera ditangani,mengingat jarak rumahnya dengan sungai tuntang hanya 5 meter.
 
“ Warga cemas dan khawatir dengan longsornya jalan. Apalagi jarak rumah saya dengan sungai tinggal lima meter,”keluhnya.
 
Sementara, Camat Kedungjati Kuspriyati mengatakan, telah menerima laporan longsornya jalan desa tersebut. Pihaknya juga telah melakukan pengecekan ke lokasi longsor,dan akan segera dikomunikasikan dengan dinas terkait.
 
“Saya sudah menerima laporan terkait jalan yang longsor dari kepala desa, dan kita cek ke lokasi. Kita sudah laporkan dan komunikasikan ke dinas terkait, tetapi karena longsor berdekatan dengan sungai tuntang, kewenangan ada di balai besar. Semoga balai besar bisa segera menangani,” ucap Kuspriyati
 
Warga berharap, pihak terkait segera menangani jalan yang longsor tersebut, sehingga warga tidak was-was dan khawatir lagi jika banjir.(nur)
Loading...
 

Tags
Close
Close