
KARIMUNTODAY.COM, SIAK (MINAS) – Baru-baru ini Sebahagian besar Masyarakat Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau. Khususnya yang berdomisili di Wilayah Kelurahan Minas Jaya, Mengeluhkan Kualitas Air Bersi Dari PDAM atau Perusahaan Daerah Air Minum yang merupakan salah satu unit usaha milik daerah Kabupaten Siak, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum di kecamatan Minas.
Berdasarkan informasi yang berhasil awak media rangkum dari beberapa orang masyarakat Kelurahan Minas Jaya bahwasanya, beberapa waktu belakangan ini mereka merasa tidak nyaman menggunakan Air Bersih dari PDAM itu, sebab kulit mereka akan terasa gatal setelah mandi menggunakan Air itu.
“Iya mas belakangan ini saya rasa selepas mandi badan saya malah terasa gatal-gatal seprti di gigit serangga rasanya, dan Air-nya pun kalau di endap dua hari saja dah tampak seperti berkarat,” keluh salah seorang warga kelurahan Minas Jaya yang enggan menyebutkan namanya.
Terkait hal ini Amir Faisal selaku Kasi Air Dinas PU-Tarukim Kabupaten Siak, ketika di Temui oleh Wartawan Karimuntoday.com, diruang kerjanya ia mengatakan. “Jika kita lihat seperti pengalaman pada tahun 2016 yang lalu faktor penyebabnya iyalah dikarnakan di perbukitan seputaran danau/waduk itu sudah banyak tanaman sawit jadi zat Air itu terkontaminasi disebabkan ‘Fe’ (Kandungan Besi Dalam Air/Zat Kimia-red) nya tinggi endapan dari limbah sawit itu mengalir kewaduk misal seperti pupuk dari tanaman sawit yang ada di perbukitan dekat waduk itu,” Ujarnya pada Selasa (15/01/2019) Kemarin.
Dikatakannya lagi adapun untuk pengolahan Air Bersih tersebut Pihaknya sudah melakukan yang terbaik dan bagus, “Kalau untuk pengolahan kita sebenarnya sudah bagus, adapun faktor penyebab lainnya kemarin itu misal seperti cuaca yang tak menentu, sebentar panas sebentar hujan akhirnya banyak zat yang mengendap dan masuk ke Air waduk hingga mengakibatkan kualitas Air menjadi tidak bagus,” Ucapnya.
Amir Faisal juga mengatakan bahwa, untuk kasus kali ini pihaknya belum dapat memberikan keterangan maupun jawaban, sebab Pihaknya masih harus melakukan penelitian melalui uji laboratorium terlebih dahulu, agar dapat diketahui penyebab sebenarnya.
“besok akan kita minta kepada petugas kita di sana untuk mengirimkan sempel Air Bersih yang sudah di olah ke Mari untuk kita lakukan uji ataupun Tes, supaya nantinya kita dapat mengetahui dimana kendalanya sehingga seperti itu, dan seperti apa solusinya agar kualitas Air kembali menjadi baik untuk di gunakan oleh masyarakat, Dan untuk pengujian ini kita butuh waktu kira-kira satu minggu lah, setelah hasil uji laboratorium keluar maka nanti baru dapat saya beritahu apa kendala dan apa solusinya,” Tambahnya.
Dirinya juga menceritakan bahwa masalah ini juga sudah pernah di bahas bersama Anggota Dewan DPRD kabupaten Siak, pada tahun 2016 yang lalu,
“hal ini juga sudah sering kami bahas pada tahun 2016 lalu bersama Anggota Dewan, Namun untuk Minas ini kita kualahannya dikarnakan Air baku sebab di sana tak ada sungai, dan dikarnakan penggunaan Air PDAM untuk Minas ini terbesar ke 2 setelah kota Siak di Kab Siak ini, Dulu sempat juga kita ajukan untuk mengalihkan sumber airnya melalui sungai takwana milik provinsi yang ada di Area Hutan Lindung Tahura Minas, namun setelah kita buat kajian hal ini tidak di setujui dikarnakan Sungai itu berada di dalam hutan lindung jadi tidak bisa di pakai Untuk pembangunan dan lain sebagainya, Pernah juga kita ajukan agar Airnya di serap dari sungai siak di perawang, namun kita tidak punya anggaran untuk itu sebab terlalu jauh untuk menyalurkan pipa dari perawang ke minas,” Paparnya.
Lebih jauh dijelaskannya, “Adapun untuk solusinya misalkan kasusnya sama seperti di tahun 2016 yang lalu ‘Fe’ nya tinggi nanti akan kita coba tambah lagi karbon bio aktif, kemudian kita buat filter untuk menyerap ‘Fe’ tadi, namun bagaimana pun juga kita tetap harus menunggu uji labor terlebih dahulu agar dapat kita ketahui masalah sebenarnya dimana dan bagai mana penanganannya nantinya,” Tutup Amir Faisal Kepada Karimuntoday.com, diruang kerjanya di Siak.(*)
