PEKANBARURIAU

Aliansi Mahasiswa Unilak dan Alumni Unilak Gelar Aksi Terkait Pemberhentian 3 Mahasiswa

KARIMUNTODAY.COM , PEKANBARU –  Aliansi Mahasiswa Universitas Lancang Kunung (UNILAK) besama alumni UNILAK melakukan aksi gabungan di depan Gedung Rektorat Universitas Lancang Kuning (UNILAK) aksi tersebut di lakukan 01 Maret 2021 terkait Pemberhentian 3 mahasiswa unilak yang mengkritisi Rektor, Aksi ini juga dihadiri oleh 3 mahasiswa yang di D.O tersebut dengan membawa berbagai macam prestasi nya yaitu berupa piala, piagam, serta sertifikat penghargaan. Hal ini di sampaikan Cep Permana kepada KarimunToday.com, Selasa ( 02/03/21) dengan mengirim rlsnya melalui pesan What Shapp.

Amir Aripin Harahap sebagai koordinator aksi perwakilan dari mahasiswa yang juga merupakan presiden Mahasiswa periode 2019-2020 manyampaikan dengan sangat detail terkait kebijakan kebijakan rektor yang fatal yang sangat merugikan unilak, mulai dari penebangan pohon, penjualan skripsi, intervensi ormawa, sampai D.O nya 3 mahasiswa yang dilakukan secara sepihak oleh rektor. “Rektor mengatakan 3 mahasiswa yang di D.O karena dengan alasan etika, emang rektor punya etika. Dia melakukan penebangan pohon, penjualan skripsi, apakah itu etika yang baik. *Ujar Aripin.

Suasana Aliansi Mahasiswa Universitas Lancang Kunung (UNILAK) besama alumni UNILAK melakukan aksi gabungan di depan Gedung Rektorat Universitas Lancang Kuning (UNILAK).

Koordinator aksi perwakilan dari alumni yaitu Ali Akbar Siregar, S.H. Yang juga merupakan  demisioner presma unilak. Menyampaikan “kalau memang kita keluarga, apakah ada keluarga yang melaporkan keluarganya ke polisi?” Diketahui karena sebelumnya rektor melaporkan 3 mahasiswa tersebut dengan alasan melakukan pengrusakan fasilitas di gedung rektorat. “Kalau memang karena itu 3 adik adik kami di D.O, ini kami dari alumni mengganti pengrusakan tersebut, ini kami sediakan kursi baru untuk bapak rektor, ini kami buka donasi utk ganti rugi, tapi tolong jangan berhentikan adik adik kami, kita bisa selesaikan secara kekeluargaan” *Ucap Ali Akbar.

Di samping itu alumni juga melakukan penggalangan dana di tengah tengah aksi tersebut sehingga ada beberapa alumni yang memberikan donasi untuk mengganti kerugian kampus tersebut.

Kemudian kursi baru dan juga beberapa uang hasil dari penggalangan dana alumni tersebut langsung diserakan ke pihak pimpinan  rektorat dan dilakukan secara simbolis yang diterima langsung oleh Wakil Rektor 2 unilak.

Aksi ini dihadiri oleh wr2 dan wr3 unilak. Setelah beberapa saat melakukan aksi, akhirnya rektor meminta untuk berdialog dengan masa aksi akan tetapi hanya  perwakilan saja yang di perbolehkan untuk masuk berdialog.

Akan tetapi miris, hasil dari dialog tersebut tidak menemukan titik terang atau solusi dikarenakan rektor yang arogan dan tidak mau diselesaikan secara kekeluargaan dan tetap bersikeras untuk tidak mencabut SK D.O tersebut seolah olah menantang alumni alumni unilak yang berprofesi pengacara “Yasudah kalau memang iyaa PTUN kan aja” kata rektor.

Lebih lanjut, George yg merupakan salah satu mahasiswa yang diberhentikan dari unilak tersebut mengatakan “sebagai perwakilan mahasiswa yang dikeluarkan arogansi kekuasaan rektor di perlihatkannya sendiri , terbukti dengn dia tidak mau membatalkan sk d.o . Saya merasa sedih, kecewa dengan tindakan itu. Orang tua kami puntang panting mencari biaya untuk biaya kuliah, besar harapan orang tua yang di letakkan di pundak kami. Apa pak rektor tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tua kami, Perasaan kami saat ini. Kalau itu memang jalan terbaik untuk rektor , kami akan berjuang dan menggunakan segala upaya termasuk menyurati pemprov riau dan instansi terkait lainnya. Saya juga meminta kepada teman-teman dari seluruh daerah untuk menyikapi persoalan ini , *Ujar George.

Sehingga dengan hasil dialog tersebut menimbulkan banyak kekecewaan dari kalangan alumni dan juga mahasiswa. Akan tetapi perjuangan tidak selesai sampai disini kata masa aksi. (Rls/Noperman)

 

 

Loading...
 

Tags
Close
Close