KARIMUNTODAY.COM,BATAM – DPRD Batam meminta pemerintah bersikap tegas tentang adanya kontainer berisi skrap plastik yang diduga terkontaminasi limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). “Sikap pemerintah harus tegas. Jangan kalau dengan pemain (importir nakal?),” kata Anggota Komisi I DPRD Kota Batam, Muhammad Musofa saat diminta tanggapan oleh wartawan, kemarin.
Ia juga meminta Pemerintah Kota Batam dan pihak terkait lainnya, selektif terhadap plastik yang diimpor dari luar negeri. “Jangan sampai merugikan masyarakat akibat dampak lingkungan yang ditimbulkan.
” Kalau ada limbah B3 kan kacau, masyarakat yang kena imbasnya,”ujarnya.
Wali Kota Batam dan Wakilnya, sempat turun langsung mengecek kontainer berisi plastik itu di pelabuhan Batuampar, Jumat lalu. Mereka ke lapangan, menyikapi pemberitaan yang berkembang. Sejumlah pejabat juga hadir, mulai dari Kepala KPU Bea Cukai Batam Spesial Brata, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Herman Rozie serta Ketua Kadin Kepri Ahmad Ma’ruf Maulana.
Pengecekan yang dilakukan ini, ungkap Herman, kelanjutan dari pemeriksaan sehari sebelumnya. Karena ada dugaan, kerap plastik yang diimpor empat perusahaan plastik di Batam, terkontaminasi B3. Skrap plastik itu impor sejumlah perusahaan dari luar negeri, seperti Amerika dan negara-negara di Eropa.
Diketahui dari 65 kontainer berisi skrap plastik itu, 18 diantaranya sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim gabungan termasuk Bea Cukai dan DLH kota Batam. (*/adv)
Laporan/ Editor : Indra H Piliang