KEPRITANJUNG PINANG
Opini! Cara Membudidaya Ikan Hias: Ikan Cupang
Indonesia merupakan negara maritim yang berada di dalam kawasan laut yang sangat luas. Bahkan secara geografis, Indonesia merupakan negara kepulauan dengan dua per tiga luas lautan yang lebih besar daripada daratan. Maka tidak heran apabila negara ini memiliki potensi kekayaan laut yang besar.
Nilai kekayaan tersebut bersumber pada ekosistem laut, seperti ikan, terumbu karang, potensi wisata bahari, dan lain sebagainya. Berbagai macam jenis ikan dapat ditemui di lautan Indonesia, mulai dari ikan yang layak dikonsumsi hingga ikan hias.
Di samping itu, Indonesia juga memiliki berbagai jenis ikan hias yang dihasilkan dari air tawar. Maka dari itu Banyak orang Indonesia menyalurkan hobinya dengan memelihara ikan hias. Selain karena menyenangkan, ikan hias juga termasuk hobi yang tidak terlalu merepotkan dan memiliki banyak manfaat positif lainnya. Dilansir dari beberapa sumber, manfaat hobi memelihara ikan hias, yaitu dapat membantu menurunkan tingkat stres, menenangkan pikiran, memberi inspirasi, meningkatkan konsentrasi, menyegarkan suasana sekitar, hingga baik untuk perkembangan anak.
Salah satu pilihan dalam memelihara ikan hias yaitu ikan cupang. Ikan ini dapat ditemui di beberapa negara di Asia, seperti Thailand, Malaysia, Vietnam, Singapura, dan Brunei Darussalam. Ikan cupang memiliki berbagai macam jenis dan bentuk yang beraneka ragam.
Secara umum, ikan cupang terbagi menjadi tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Dimana dengan daya tarik utama dan kelebihan ikan cupang adalah siripnya yang menjuntai indah dan berwarna-warni. Ketika berenang ia seakan menari mengikuti gerakan air dan juga ikan cupang termasuk hewan yang bergerak aktif sehingga sangat menyenangkan ketika dilihat.
Dalam memelihara ikan cupang kita tidak hanya bisa cukup memeliharanya saja, kita juga bisa membudidayakannya secara mandiri di rumah. Dalam proses budidaya ikan cupang ini gampang-gampang susah. Tetapi jika mengikuti proses tahapan-tahapan budidaya ikan cupang ini dengan baik akan sangat menguntungkan bagi si pembudidayaannya.
Berikut merupakan tahapan budidaya ikan cupang.
- Pilih Indukan Ikan Cupang
Cara budidaya ikan cupang yang pertama yakni memilih indukan ikan Cupang. Disini kalian harus bisa memastikan indukan betina dan jantan yang sudah memasuki fase matang atau siap kawin. Sedangkan untuk membedakan ikan cupang betina dan jantan tak terlalu sulit. Ikan cupang jantan memiliki ciri-ciri sirip melebar, ekor lebar mengembang, tubuh lebih besar, gerakkan lincah dan warna lebih cerah. Sedangkan, ikan cupang betina memiliki ciri-ciri sirip pendek, ekor lebih pendek, tubuh lebih kecil, gerakkan lamban dan warna kusam.
Adapun ciri-ciri ikan cupang sudah matang atau siap kawin adalah sebagai berikut :
Untuk ikan cupang betina yang sudah matang atau siap kawin memiliki ciri-ciri seperti berikut, gerakkan lambat, Sirip pendek, Warna kusam tidak menarik, Bentuk badan membulat, Bagian perut sedikit membuncit, dan Berumur sekitar 3-4 bulan.
Sedangkan Ikan Cupang Jantan yang sudah matang atau siap kawin memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Gerakkan lincah dan agresif, Sirip panjang, Warnanya terang atraktif, Bentuk badan panjang, dan Berumur sekitar 4-8 bulan.
- Siapkan Wadah Untuk Pemijahan
Setelah mendapatkan indukan yang berkualitas, langkah selanjutnya yakni melakukan pemijahan pada ikan. Siapkan baskom atau akuarium ukuran kecil 20×20 cm. Indukan jantan bisa dikawinkan hingga 8 kali dengan interval waktu 2-3 minggu.Sementara, indukan betina disarankan dikawinkan hanya satu kali. Setiap kawin, ikan cupang bisa menghasilkan 1000 butir
telur. Biasanya, telur tersebut akan menetas dalam kurun waktu 24 jam setelah pembuahan.
Namun, dari 1.000 butir biasanya hanya sekitar 30-50 ikan cupang yang hidup.
- Siapkan Air
Ikan cupang adalah ikan air tawar, sebaiknya kamu menggunakan air bersih yang berasal dari sumur atau PDAM yang sudah diendapkan, setidaknya selama semalaman. Selain itu, selalu hindari penggunaan kloramin dan klorin pada air akuarium karena penggunaan kedua zat kimia tersebut dapat membahayakan nyawa dari ikan cupang. Isi tempat pemijahan dengan kriteria air yang sudah dijelaskan, isi sampai di ketinggian 10-15 cm.
- Tambahkan Tanaman Hias
Setelah memasukkan air ke dalam tempat pemijahan, masukkan tanaman hias seperti kiambang. Tanaman ini nantinya akan menjadi tempat anak ikan cupang untuk berlindung setelah menetas dari telurnya.Beri tanaman kiambang secukupnya saja, jangan berlebihan karena jika terlalu banyak dikhawatirkan justru akan mengambil oksigen dalam air.
- Masukkan Cupang Jantan
Setelah tempat pemijahan siap, masukkan ikan cupang ke dalam wadah tersebut. Biarkan ikan cupang jantan berada di dalam wadah selama satu hari. Nantinya ikan cupang jantan akan membuat gelembung-gelembung udara yang berguna untuk menyimpan telur yang sudah dibuahi.
- Masukkan Cupang Betina
Setelah dalam wadah ada gelembung-gelembung udara yang dibuat oleh cupang jantan, masukkan ikan cupang betina ke dalam wadah yang sama. Biasanya waktu pemijahan terjadi sekitar pukul 7-10 pagi atau pukul 4-6 sore. Tutup wadah dengan koran dan letakkan wadahditempat yang tenang, karena jika diletakkan di tempat yang bising maka akan membuat ikan menjadi stres. Hal ini terjadi karena ikan cupang akan menjadi sangat sensitif saat masa kawin.
- Angkat Indukan Cupang Betina
Setelah ikan cupang betina dan jantan melakukan perkawinan, dan terjadi pembuahan, maka segera angkat indukan ikan betina dari dalam wadah dan pindahkan ke wadah lainnya.
Biarkan telur-telur dalam wadah tetap bersama ikan cupang jantan karena si jantanlah yang bertugas menjaga dan membesarkan anak-anaknya.
Setelah telur-telur menetas dan anakan mulai besar, bisa kalian pisahkan dengan indukannya dan rawat anakannya dengan prosedur perawatan yang benar. (*)
PenulisĀ : Rofika Masidayu Mahasiswa universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepri.