KARIMUNTODAY.COM, TELUK KUANTAN – Junaidi Affandi SR ketua Umum LSM Permata Kuansing,kabupaten Kuansing,Provinsi Riau, mengritisi terkait genangan air yang terlihat di Terminal Kota Teluk Kuantan karena kurang perhatian pemerintah daerah terkait sistem drainase dan faktor lainnya.
Salah satunya Kelalaian sistem drainase dan tata ruang buruk sehingga terjadi tumpukan air,” ujarnya, saat di hubungi karimuntoday.com di desa Koto Taluk, Rabu (25/09/2019).
Menurut Affandi, Area terminal kota Teluk Kuantan pada malam hari dijadikan tempat wisata kuliner bagi masyarakat Kuansing. jadi setiap malam harinya dari pihak Dinas Perhubungan dan Dinas Pasar melakukan pungutan sebesar Rp 17.000 per malam kepada pedagang imbuh, Selain itu, pungutan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Kuansing bukan hanya satu atau dua pedagang melainkan puluhan pedagang.
” Patutu dipertanyakn kemana uang Pungutan tersebut di alihkan atau disetorkan, butuh ketransparanan agar publik mengetahui,” pungkas Junaidi.
Selanjutnya, Junaidi juga menuturkan bahwa masyarakat pedagang di terminal tempat kuliner tersebut merasa kecewa, dengan pemerintah yang kurang perhatian terhadap area berjualan mereka. Padahal para pedagang tersebut sudah membayar pungutan per malam tapi tidak menerima fasilitas yang baik dari pemerintah.
Terakhir, Junaidi mengatakan supaya pemerintah kabupaten Kuansing lebih memperhatikan lagi area terminal kota Teluk Kuantan dan memberi fasilitas yang memadai kepada pedagang. Supaya pedagang dan pengunjung merasa lebih nyaman dan tidak mengeluh melihat genangan air pada saat hujan turun dengan melakukan perbaikan terhadap tata kelola (didesain-red) drainase tutupnya.
Secara Terpisah, Kadis PUPR Kuansing sampai berita ini diunggah belum dapat dimintai konfirmasinya terkait buruknya sisitem drainase di Terminal Kota Teluk Kuantan, begitu juga dengan Kadis Perhubungan dan Kadis Pasar belum dapat di mintai tanggapanya terkait pungutan kepada para pedagang berjualan kuliner di area terminal tersebut, (*)
