JAWA TENGAH
Bupati : Kepala Desa Jangan Tertipu Modus Oknum Mengaku Dari Kementerian Pusat Menawarkan Aspirasi
KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Banyaknya Kepala Desa di Grobogan,Jawa Tengah, yang tertipu oknum yang modusnya menawarkan dana aspirasi hingga nilainya milyaran rupiah,Bupati Grobogan Sri Sumarni angkat bicara. Bupati menghimbau agar para kepala desa koordinasi dengan pemerintah daerah agar tidak tertipu oknum yang modusnya menawarkan dana aspirasi baik anggaran pusat maupun provinsi.
Hal tersebut disampaikan Bupati Grobogan Sri Sumarni,saat menghadiri acara penutuan kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahun 2022 di Desa Trisari Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan yang dilaksanakan di lapangan desa setempat, Rabu,09 November 2022.
“Pesan saya,jangan sampai ada lagi kepala desa yang tertipu para oknum yang modusnya menawarkan dana aspirasi,baik pusat maupun provinsi,siapa saja. Setiap ada persoalan apa pun saya minta koordinasi dan koordinasi itu penting dengan pemerintah daerah,” pesan Bupati
” Disini ada Pak Kapolres,Pak Dandim,Pak Kajari, siap membantu dan persoalan sekecil apa pun saya minta selalu koordinasikan,agar tidak terulang lagi,” pinta Bupati
Sebelumnya,beredar kabar bahwa ada 17 kepala desa di dua kecamatan. Yakni kecamatan Godong dan kecamatan Gubug di Grobogan,Jawa Tengah. Para kepala desa tersebut tertipu hingga puluhan juta oleh oknum seorang wanita inisial D, yang berdomisili Jakarta,serta laki-laki berinisial A yang berasal dari Rembang, yang menawarkan dana aspirasi dari kementrian pusat yang nilainya fantastis sebesar 310 milyar. Dari pengakuan beberapa kepala desa kepada wartawan media ini, ada yang sudah mengeluarkan uang mulai dari 5 juta hingga 35 juta rupiah.
” Ya benar mas,saya sudah mengeluarkan duit 25 juta,ada yang 5 juta,” ucap A,salah seorang kepala desa di Kecamatan Gubug.
Sementara, dari pengakuan salah satu kepala desa Kecamatan Godong, inisial Is kepada wartawan media ini mengaku pernah ditawari salah seorang kepala desa di Godong untuk ikut mengajukan proposal aspirasi dengan mengeluarkan sejumlah uang terlebih dahulu,namun dia menolaknya,sehingga tidak jadi ikut rombongan kepala desa tersebut.
” Tidak ikut mas,sebelumnya ya ada yang nawari dari teman kepala desa untuk ikut mengajukan proposal aspirasi,tapi kalau uangnya di depan saya tidak mau,apalagi memang tidak ada uang,” terang Is,kepada media ini saat dikonfirmasi di kantornya.(nur)
Loading...