
KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR – Buruknya sistem penanganan sampah oleh pemerintah Kabupaten Karimun Propinsi Kepri khususnya dinas terkait, kian menjadi keluhan ditengah masyarakat Kundur.
Hal tersebut dianggap salah satu masalah lingkungan terbesar saat ini di Kecamatan Kundur dan untuk masa yang akan datang, sebab masalah sampah yang kita hadapi dari puluhan tahun silam sudah tak terhindarkan dan tanpa ada solusi dari pemerintah Kabupaten Karimun.
Sementara itu dengan semakin bertambahnya jumlah populasi umat manusia atau pertambahan pesatnya penduduk di Kecamatan Kundur telah membuat jumlah produksi sampah pun cenderung meningkat.

Namun ironisnya keinginan dari pemerintah Kabupaten Karimun khususnya dinas terkait masih sangat minim dan cendrung abai terkait masalah sampah yang merusak tata kelola perkotaan di Kabupaten Karimun khususnya Kecamatan Kundur.
Pemerintah Kecamatan Kundur juga terkesan acuh, terkait masalah sampah yang kian menjadi keluhan masyarakat, sehingga persoalan sampah terus-menerus menjadi persoalan yang tak kunjung selesai.
Sejatinya pemerintah Kabupaten dan Kecamatan sudah tau kalau persoalan sampah kerap menjadi keluhan masyarakat sejak puluhan tahun silam, namun pemerintah terkesan enggan mencari jalan keluar.
Marhamin Kasi Lingkungan Kecamatan Kundur yang dihubungi karimuntoday.com, Minggu (6/12/2020) mengatakanmenumpuknya sampah tersebut dikarenakan truk untuk mengangkut sampah sedang mengalami kerusakan.

Kerusakan truk sampah tersebut bukan karena tidak dirawat akan tetapi truk yang kita miliki di Kecamatan Kundur, memang sudah tidak layak guna, dan hal terebut sudah beberapa kali kita buat usulan ke pemerintah Kabupaten seperti Dinas Lingkungan Hidup, bahkan ke DPRD agar truk yang kita miliki diganti dengan truk yang layak guna, namun sampai saat ini semua usulan yang kita buat belum didengar, oleh pemerintah daerah khususnya LH dan juga DPR, tutur Marhamin singkat.
Menanggapi hal tersebut HM Asyura tokoh masyarakat Kecamatan Kundur mulai angkat bicara. Menurutnya keluhan terhadap sampah di Kecamatan Kundur menjadi keluhan masyarakat, bukan hal baru namun sampai saat ini belum mendapat solusi dari pemerintah Kabupaten Karimun.
Padahal efek lingkungan yang di sebabkan oleh sampah yang kerap tertunda pengangkutannya sudah jelas akan mengakibat hal yang fatal bagi kesehatan masyarakat khususnya anak-anak.
Sebab sampah hasil produksi rumah tangga dan hasil sampah dari pasar ikan Kecamatan Kundur, kerap dibiarkan membusuk berhari-hari dan tidak dilakukan penggangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) pungkasnya.
Hal tersebut juga terjadi dikarenakan Kecamatan Kundur, belum memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang mana pihak kecamatan masih membuang sampah dilahan kosong milik masyarakat.
Sedangkan TPA di Kecamatan Kundur terkesan menjadi janji tinggal janji oleh pemerintah Kabupaten Karimun yang sampai saat ini belum tertunaikan.
Ditambahkan HM Asyura, beberapa waktu lalu dirinya pernah mengizinkan agar sampah-sampah yang ada di Kecamatan Kundur untuk dibuang dilahan miliknya, namun setelah itu dirinya meminta agar lahan tersebut ditimbun dengan tanah urug, namun hal tersebut tidak dilakukan sehingga HM Asyura tidak lagi membenarkan lahannya di jadiakan Tempat Pembuangan Akhir.
Dikatakan HM Asyura, keterlambatan pengangkutan sampah yang di sebabkan oleh truk yang rusak, bukan satu alasan yang tepat, anehnya sewaktu Azizah menjadi kasi lingkungan di Kecamatan Kundur kenapa mereka mampu menyewa truk sampai enam tujuh juta perbulan, kenapa sekarang tidak padahal pemungutan retribusi sampah tetap berjalan, tutur HM Asyura pada karimuntiday.com, Minggu (6/12/2020).(*)
