KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada seribu (1.000) hari pertama kehidupan (HPK). Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 diseluruh tanah air menunjukkan 30,8% atau sekitar tujuh juta balita menderita Stunting.
Sehingga penyuluhan tentang stunting di anggap perlu oleh pemerintah baik secara nasional sampai ketingkat desa, sebab tidak semua orang akrab dengan istilah stunting,” padahal menurut badan kesehatan dunia WHO, Indonesia berada di urutan ke-lima jumlah anak-anak yang mengalami kondisi stunting.
Kendati demikian Kepala Desa Gemuruh Kecamatan Kundur Barat Kabupaten Karimun Propinsi Kepri,” menggelar penyuluhan penanganan stunting, dengan kader posyandu terkait gagal tumbuh anak balita akibat kekurangan gizi buruk kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan (HPK).
Untung Sutrisno, Kades Gemuruh, yang dijumpai di ruang kerjanya oleh karimuntoday.com Jumat (13/12/2019) mengatakan. Penyuluhan tentang stunting terhadap kader posyandu dianggap sangat perlu untuk menghindari terhambanya pertumbuhan anak karena stunting.
Selain itu, dengan adanya penyuluhan penanganan tentang stunting ini menjadi acuan bagi para kader posyandu untuk mensosialisasikan tentang gizi buruk kronis pada masyarakat,” tutur Untung Sutrisno singkat pada karimuntoday.cim Jumat (13/12/2019).
Terpisah Murnizam Camat Kundur Barat yang diminta tanggapannya oleh karimuntiday.com se-usai kegiatan penyuluhan penanganan stunting di Desa Gemuruh Jumat (13/12/2019). Menurut Murnizam (Camat Kundur Barat red) stunting adalah masalah gizi buruk kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang, dalam waktu lama, umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi.
Selain itu stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat setelah anak berusia dua tahun. Disisi lain, stunting menurut Unicef, stunting didefinisikan sebagai persentase anak-anak usia 0 sampai 59 bulan, dengan tinggi dibawah minus stunting sedang dan berat, sementara minus tiga sudah tersmasuk stunting kronis, hal tersebut di ukur dari standar pertumbuhan anak,” imbuhnya pada karimuntoday.com Jumat (13/12/2019). (*)