KARIMUNTODAY.COM, KARIMUN – Dugaan jual beli proyek di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Karimun dan proyek menggunakan Dana Aspirasi Anggota Dewan terungkap dari salah seorang warga Meral yang mengaku ditipu belasan juta rupiah.
Edy SP, kerabat korban janji palsu Kadisdik dan oknum dewan mengatakan jika keluarganya dimintai uang sebesar Rp.17 juta untuk mendapatkan proyek pemasangan paving blok di salah satu SD Negeri serta proyek paket drainase menggunakan dana aspirasi oknum anggota DPRD.
“Orang tua kita dimintai uang oleh R, yang menjadi calo proyek Kadisdik dan oknum dewan. Dari dana 17 juta tersebut, R mengaku 10 juta untuk oknum dewan dan 7 juta untuk Kadisdik,” ucap Edy dibilangan Meral (19/11/24).seperti dilansir dari media online satujuang.com.
Namun ternyata, hingga November 2024, proyek yang dijanjikan oleh ke dua pejabat itu tak kunjung ada. Uang yang diterima R selaku penghubung kedua pejabat itupun tak kunjung dikembalikan.
“Beberapa hari lalu, kita sudah datangi baik-baik, agar mengembalikan uang tersebut. Namun si R, tidak ada itikad baik hingga hari yang dijanjikan semalam (Senin),” kesalnya.
Kerabat korban yang juga pegiat antikorupsi inipun mengatakan jika dirinya telah mengadukan praktik culas tersebut kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Karimun.
“Saya sudah sampaikan dan laporkan ke Kasintel Kejari, foto kwitansi tanda uang terima juga kita berikan. Kami meminta, Kepala Kejari Karimun membongkar praktik jual beli proyek yang selama ini diduga kerap terjadi di beberapa dinas,” paparnya.
Terpisah, Sugianto, Kadisdik kabupaten Karimun ketika dikonfirmasi oleh awak media, mengaku jika dirinya telah meminta R untuk menyelesaikan masalah tersebut kepada pihak pemberi uang yang dijanjikan.
“Dia bang (R_red) yang akan menyelesaikan bang,” tulis Sugianto dalam pesan elektroniknya.
Begitu juga dengan oknum anggota DPRD Karimun inisial N yang mengaku jika dirinya hanya menerima Rp.6 juta dari R dan berdalih uang tersebut bukan dari jual beli proyek.
“Kakak tidaklah seperti itu. Memang, ada rasionalisasi di Pemda, makanya tidak semua proyek (Aspirasi-red) berjalan,” dalih N melalui sambungan seluler beberapa waktu lalu. (*)