KARIMUNTODAY.COM, KARIMUN – Peredaran bermacam merek rokok tanpa pita cukai alias tanpa Pita Cukai di Kota Batam, Provinsi Kepri salah satunya merek H- Mind menandakan ketidakmampuan Kepala Kantor Bea Cukai Kota Batam beserta jajaranya, akibatnya negara di rugikan dari sektor cukai, oleh sebab itu diminta kepada Ditjen Bea Cukai untuk mencopot jabatannya.
Hal tersebut dikatakan, Ketua RCW Kepri, Mulkansyah kepada karimuntoday.com, Sabtu (3/5/2025), Ya keberadaan rokok tanpa pita cukai di Karimun, kKepri sudah sangat mengkuahtirkan bermacam merek bermunculan di pasar dan rokok tersebut sangat mudah di dapat mulai dari toko, kedai maupun warung, kondisi tersebut bisa terjadi karena ketidak mampuan Kakanwil DJBC Khusus Kepri untuk melakukan penegahan serta penindakan secara maksimal apalagi untuk menangkap gembong mafia rokok tersebut, akibatnya para gembong mafia rokok ilegal semakin menjadi- jadi memasarkan rokoknya.
” Ya dia sudah beberapa kali menyoroti terkait maraknya peredaran rokok tanpa pita cukai di Karimun, namun sampai detik ini belum di gubris oleh Kakanwil DJBC Khusus Kepri , bahkan sudah mendorong KPK untuk menyorot Kakanwil DJBC Khusus Kepri untuk dijadikan atensi, dan untuk saat ini dia meminta agar Ditjen Bea Cukai untuk mencopot jabatan Kakanwil DJBC Khusus Kepri,” Pintanya
Ditambahkanya lagi, Dia tidak memungkiri ada beberapa kali penegahan dan penindakan yang di lakukan oleh Jajaran Kanwil DJBC Khusus Kepri dengan mengelar razia, namun kegiatan tersebut seperti musiman saja tidak secara stagnan, sehingga para gembong mafia rokok ilegal seperti main kucing – kucingan, selayaknya bea cukai melakukan razia secara rutin agar peluang untuk mengendarkan rokok tersebut semakin kecil dan kerugian negara dari sektor cukai niscaya dapat ditekan,” Tutur Mulkan
Secara terpisah, Kakanwil DJBC Khusus Kepri sampai berita ini diunggah belum dapat dimintai tanggapanya terkait diinilai gagal menggempur peredaran rokok tanpa pita cukai salah satunya merek camclar serta adanya Ketua RCW Kepri meminta Ditjen Bea Cukai untuk mencopot jabatanya, belum dapat dimintai konfirmasi. (*)