INDRAGIRI HILIRKATEMANRIAUTEMBILAHAN
Disenyalir Tanah Pemkab Inhil di Guntung Dijual Oknum kepada Ameng Mitro
KARIMUNTODAY.COM, KATEMAN – Pasar Sungai Guntung (Bertingkat) Sejak dibangun pada tahun 2006 s/d 2009 silam dengan menelan anggaran 13 milyar sampai saat ini tahun 2019 belum juga ditempati,celakanya,Kondisi bangunan tersebut mulai terlihat tidak terawat dan kotor,pertanyaanya,apakah Proyek tersebut sengaja untuk menguras APBD atau perencanaan yang kurang matang sehingga uang APBD tergerus dan Mubazir,selayaknya menjadi perhatian bagi aparat penegak hukum.
Hal tersebut dikatakan, Indris Zakaria (70) tahun warga yang tinggal berdampingan dengan pasar sungai guntung,yang sudah 50 tahun berdomisili di sungai guntung di Kecamatan Kateman Kabupaten Inhil, Provinsi Riau,pada awak media jumat (26/7/2019), pagi tadi,” Pembangunan pasar yang terbengkalai tersebut seharusnya sudah menjadi objek perhatian khusus bagi Pemkab setempat,pasalnya kepemimpinan Bupati Petahana HM.Wardan sudah berjalan dua periode dan Kecamatan kateman adalah daerah yang unggul dalam pemenangangan kepemimpinan tersebut.jika tidak juga terealisasi maka KPK,KAPOLRI atau KAJAGUNG,harus segera mengusut secara Riel dalam menjawab pertanyaan publik ada apa dan kenapa bangunan tersebut menjadi terbengkalai dan sampai saat ini tidak difungsikan.
” Dia sebagai warga setempat sedikit banyak tau proses saat pasar sungai guntung dibangun pada tahun 2006 a/d 2009 silam dengan menelan anggaran 13 milyar dikala itu,kalau untuk fisik bangunan pasar sungai guntung (bertingkat) tersebut tidak ada masalah dengan kondisi fisik bangunanya sewaktu saya cek,untuk jumlah los/ kios pasar sungai guntung tersebut saya hitung ada 316 kios/los,beber Idris Zakaria.
Terakhir dikatakan Indris Zakaria,saat ini pasar sungai guntung (bertingkat) yang terletak di Jalan Tanjung Rambie yang berdampingan dengan pemakaman warga Tionghoa,sudah ada beberapa kios yang dihuni oleh pedagang dilantai satu,dan disisi depan pasar sungai guntung tersebut (bertingkat) dibagian depan juga ada tanah pemerintah pemkab inhil yang kosong, jadi saya suruh para pedagang sayuran untuk bangun lapak yang terbuat dari kayu disisi didepan pasar sungai guntung tersebut,dan saat ini para pedagang sayuran sudah berjualan,dikarenakan kata Indris Zakaria,saya mendapatkan Informasi dari salah satu warga bahwa tanah yang dibangun lapak pedagang sayuran sekarang ini sudah dijual oleh salah satu oknum yang tidak bertanggung jawab,dan dibeli oleh salah satu warga Tionghoa yang bernama (Ameng Metro) terang Indris Zakaria kepada awak media ini,Jum,at (26/7/2919).
Idris Zakaria mengatakan kalau bapak tidak percaya dengan ucapan saya coba tanya sama Hendrik yang pedagang alat-alat pertanian yang bangunan rukonya berdampingan langsung dengan tanah pemerintah yang kosong tersebut yaitu pasar sungai guntung (bertingkat), Reporter Karimuntoday.com langsung menanyakan kepada Hendrik pedagang alat-alat pertanian,” mohon izin konfirmasi pak Hendrik terkait yang dikatakan pak Idris Zakaria kepada saya barusan bahwa tanah Pemda yang dibelakang bangunan bapak Hendrik ini,apakah benar ada salah satu warga Tionghoa yang bernama (Ameng Metro) tersebut minta tanda tangan sepadan tanah yang dibeli saudara Ameng Metro tersebut dari salah satu oknum yang tidak jelas siapa yang menjualnya kepada saudara Ameng Metro,? lalu saudara Hendrik pedagang alat-alat pertanian yang rukonya bersepadan dengan tanah Pemda tersebut mengatakan,” memang benar bahwa saudara Ameng Metro tersebut pernah minta tanda tangan sepadan tanah kepada saya sekitar hampir 1 tahun lalu “terang Hendrik kepada Reporter Karimuntoday.com.
Secara terpisah,saudara Ameng Metro warga keturunan Tionghoa,sampai berita ini diunggah belum dapat dimintai konfirmasinya terkait tanah yang dibelinya dengan salah satu oknum yang belum tau siapa yang menjual tanah Pemda tersebut kepada saudara Ameng Metro (*)
Laporan : Ridho magribi
Editor : Indra H piliang