JAWA TENGAH

Dokter Gadungan Susanto Pernah Bekerja Tiga Tahun Di PMI Grobogan

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Dokter gadungan Susanto pernah meniti karir menjadi dokter gadungan di sejumlah instansi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Selain bertugas di Palang Merah Indonesia Grobogan selama tiga tahun, dokter gadungan Susanto juga pernah menjadi direktur di sebuah rumah sakit Habibullah dan Puskesmas Gabus, Kabupaten Grobogan.

Menurut Humas PMI Grobogan Sundoyo mengatakan, dokter Susanto pernah tiga tahun bertugas di PMI. Selama bekerja, dokter gadungan Susanto orangnya tertutup dan memilih menyendiri.

“Kita gak curiga karena ijazah dia kan dari luar negeri ya kita santai santai saja. tahunya ya setelah di tangkap di Sulawesi ternyata palsu,”ucap Sundoyo. Kamis (14/9/2023).

PMI Grobogan menurut Sundoyo mengaku kecolongan dengan adanya dokter gadungan Susanto. Karena selama bertugas di PMI ia menjabat sebagai Kepala UTP PMI yang seharusnya dijabat oleh dokter asli.

“Ya kecolongan karena memang kita tidak tahu,yang menerima dulu kan pengurus. Kita tahunya saat di tangkap di Sulawesi itu ternyata palsu,” jelas Sundoyo.

Sundoyo menambahkan, pelaku Susanto mengaku punya tempat praktik di Semarang,dan buka praktek di rumah. Pelaku juga sering memberi resep kepada teman dan karyawan PMI yang sakit.

“Pas teman ada yang sakit,minta resep dan dikasih, dan obatnya juga betul tidak apa-apa,” kata Sundoyo.

Menurut Kepala UTP PMI Grobogan, dr. Siti Rohmah Miratin menjelaskan, pelaku pernah bekerja di PMi Grobogan pada tahun 2006 sampai 2008 sebagai Kepala UTP PMI Grobogan.

“Gak tahu siapa dulu yang membawa, tapi ketahuan sudah bekerja di Sulawesi. Dan ketangkep lagi di Kalimantan kalau tidak salah tahun 2012,” ujar dr. Siti

Selama tiga tahun bekerja di unit transfusi darah PMI Grobogan, dr. Siti Rohmah Miratin menjelaskan dokter gadungan Susanto menjabat Kepala UTP PMI Grobogan yang mestinya dijabat seorang dokter.

“Ia kemudian pergi dengan sendirinya ke Sulawesi dan Kalimantan menurut media. Dia menjabat Kepala UTP,seperti saya yang seharusnya dijabat dokter,”jelasnya.

Sementara itu, menurut Ketua IDI Grobogan dr. Jatmiko mengungkapkan kasus dokter gadungan Susanto itu sudah lama sekitar 10 tahun yang lalu. Dia pernah bekerja di rumah sakit Habibullah dan puskesmas Gabus.

“Ia kemudian bergeser ke PMI tiga tahun sebagai tenaga wiyata, dan kemudian pindah ke Kalimantan, pas di Kalimantan sudah ketahuan karena mengaku sebagai dokter spesialis obgyn. saat melakukan operasi dia meragukan,” ucap dr. Jatmiko.

Tahun lalu, menurut dr. Jatmiko, dia mencoba konfirmasi IDI Grobogan untuk memperpanjang STR nya dengan nama dokter Susanto. Saat diminta bukti ijasah, bukti identitas kartu IDI, dan bukti ktp, dokter gadungan Susanto tidak mengirim.

“Dia mengaku STR mati atas nama dia dan ternyata dia mengaku bekerja di lepas pantai,” jelasnya

Di Grobogan dokter gadungan Susanto selama bertugas orang tertutup. IDI Grobogan memastikan bila dokter gadungan Susanto merupakan dokter gadungan yang tidak pernah terdaftar menjadi anggota IDI Grobogan.

“Setahu saya dia sebagai dokter di PMI dia tertutup orangnya. kalau ada pertemuan dia cenderung diam. Kalau tugas di Dinas kesehatan tidak pernah, ya di Puskesmas Gabus itu,”jelas dr. Jatmiko.

Sebelumnya, pelaku Susanto terbongkar sebagai dokter gadungan setelah ia pergi ke Kalimantan Selatan untuk bekerja sebagai Dokter obgyn di RS Pahlawan Medical Center, Kandangan.

Namun, baru 5 hari bertugas, identitas kepalsuannya terungkap setelah ketahuan grogi dan hampir salah penanganan saat operasi caesar.

Pihak direktur RS tersebut dan diproses pidana Polsek Kota Kandangan, dan dijatuhi vonis oleh PN Kandangan selama 20 bulan. Namun, aksi kejahatan kembali dilakukan dengan melakukan aksi dokter gadungan dengan identitas dokter lain untuk mendaftar di rumah sakit di Surabaya.(nur)

Loading...
 

Tags
Close
Close