ANAMBAS
Kemenko Kemaritiman Dukung Penyediaan Bahan Bakar Untuk Percepatan Pembangunan di Kepulauan Anambas
KARIMUNTODAY.COM, ANAMBAS – Kementrian Koordinator Kemaritiman Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono dan Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris memimpin Rapat Koordinasi Peningkatan Aksesibilitas Energi untuk Percepatan Pembangunan Kabupaten Kepulauan Anambas di Aula Hotel Tarempa Beach, Kota Tarempa, Kepulauan Anambas, Kamis (11/10/2018).
Rapat digelar sehubungan kunjungan Kemenko Maritim Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa dalam rangka dukungan penyediaan Bahan Bakar untuk percepatan pembangunan Kabupaten Kepulauan Anambas. Hadir Staf Ahli Kemenko Maritim bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Sugeng Santoso, Staf Ahli Bupati, para Asisten, beberapa FKPD, PT. PLN, dan Kepala OPD dilingkungan Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Bupati Kepulauan Anambas, Abdul Haris dalam rapat tersebut memaparkan tentang kondisi existing dan kebutuhan BBM di Kabupaten Kepulauan Anambas. Paparannya dimulai dari gambaran Umum tentang Kabupaten Kepulauan Anambas, Wilayah Administrasi Kabupaten Kepulauan Anambas terdiri dari 7 Kecamatan, 52 Desa, 2 Kelurahan dengan jumlah penduduk 44.302 jiwa.
“Letak Geografis Kebupaten Kepulauan Anambas berada di perairan laut Natuna. Total luas wilayah 46.664,14 Km², luas lautan 46.029,77 km² (98.65%), luas daratan 634,37 km²(1,35%). Terdiri dari 255 jumlah pulau kecil, dengan 26 jumlah pulau berpenduduk, 229 jumlah pulau tidak berpenduduk serta 5 jumlah pulau PPKT,”kata Haris, dalam rilis Pemkab Anambas yang diterima media ini.
Dijelaskannya, Pulau Siantan merupakan Pusat Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Anambas. Rumah tangga Perikanan dan Sarana Usaha 2.942 Nelayan, 1.165 Pembudidaya, 2.481 Kapal dan 3.044 Keramba. “Batas Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas, sebelah Utara berbatasan Laut dengan Vietnam dan Thailand, sebelah Selatan dengan Kepulauan Tembelan (Bintan), sebelah Barat berbatasan Laut dengan Malaysia dan sebelah Timur berbatasan Laut dan kabupaten Natuna,”ujarnya.
Ia merincikan rekapitulasi realisasi peryaluran minyak tanah tahun 2018 dan usulan penambahan kuota minyak tanah Kabupaten Kepulauan Anambas. Rekapitulasi realisasi penyaluran Solar dan Premium sampai bulan September 2018 dan Pemetaan kebutuhan Solar dan Premium di daerah ini meliputi kebutuhan BBM untuk Nelayan, Transportasi, Pariwisata, Pertanian dan Perkebunan, Perusahaan Migas, Pertahanan dan Keamanan (Lanal Tarempa, dan PLN.
“Kebutuahan BBM berdasarkan jenis BBM di Kabupaten Kepulauan Anambas, Minyak Tanah sebanyak 2.904 KL/Tahun, Solar Sunsidi 12332,16 KL/Tahun, Premium 4.133,48 KL/Tahun, Solar Industri 41.557,84 KL/Tahun,”urainya.
Menurut Haris, kebutuhan BBM berdasarkan Peruntukannya di Kabupaten Kepulauan Anambas, terdiri dari Kebutuhan Masyarakat sebanyak 17.840,52 KL/Tahun, Pariwisata 1.391,4 KL/Tahun, Perusahaan Migas 26.693,56 KL/Tahun, HamKam 7.972 KL/Tahun dan PLN 7.030 KL/Tahun.
“Jadi total Kebutuhan BBM Kabupaten Kepulauan Anambas Per tahun 60.927,48 KL/Tahun,”ungkapnya. Selanjutnya Permasalahan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kabupaten Kepulauan Anambas, sambung Haris, belum tersedianya Infrastruktur pendistribisian BBM yang memenuhi standar seperti alat angkut, sarana penyimpanan, peralatan penyaluran.
“Pada setiap SPBU kompak maupun SPBUN type-A tidak tersedia nozzle. Tidak tersedianya depot Pertamina di Kabupaten Kepulauan Anambas. Tidak tersedianya SPBU yang dapat dijangkau langsung oleh konsumen pengguna, sehingga mengakibatkan harga BBM tinggi,”terang Haris.
Selain itu, ujar dia, untuk kekurangan kuota minyak Tanah sebesar 120 KL/Bulan. Jarak depot Pertamina yang terlalu jauh sehingga pada kondisi tertentu seperti cuaca ekstrim (Musim Utara) kapal pengangkut tidak dapat berlayar untuk memasok BBM. Faktor eksternal, misalnya, Adanya latihan perang dekat depot pertamina di Natuna, sehingga kapal pengangkut tidak dapat loading” Tutupnya (*/r).
laporan : helmi ridar
editor : indra h piliang