ACEH TIMURNAD

Forum 𝙆euchik 𝙋eureulak Menilai Bank Aceh di Duga Seperti Benalu

KARIMUNTODAY.COM, Ā ACEH TIMUR – Sejak Alokasi dana Desa baik sumber APBN maupun APBK rekening penampung untuk setiap desa mayoritas menggunakan Bank Aceh dalam melakukan transaksi keuangan desa. Namun dalam perjalanannya selama ini Bank Aceh terihat sekali di duga seperti benalu yang menghambat desa dalam melakukan transaksi di Bank berplat merah tersebut. Rizalihadi Sebagai ketua Forum Keuchik Kecamatan Peureulak sekaligus merangkap SEKJEN APDESI Aceh Timur, Rizal ketua forum Keuchik Peureulak sering mendapatkan keluhan dari anggota keuchik saya karena pelayanan di Bank Aceh Capem Peureulak tidak profesional dan di duga tidak manusiawi sekali.

Sebagai contoh pemberlakuan aturan baru saat penarikan uang desa harus hadir 2 orang, kaur keuangan dan keuchik, di lembaran cek harus bermaterai dan di duga yang tidak manusiawi menurut kami adalah saat pengambilan uang harus berdiri didepan uang dan di ambil dokumentasi di depan teller yang penuh keramaian dan ini tidak terjadi di beberapa Kecamatan lain. Aktivitas tersebut sangat terganggu dan kami para keuchik merasa tidak punya harga diri dan kewibawaan sebagai pemerintah desa atas perilaku Bank Aceh.

“yang sangat terlihat adalah kami seperi perampok atau koruptor yang di foto didepan uang, dan ini menjadiĀ  persoalan baru bagi kami yang sulit kami terima”.

Disisi lain Bank Aceh di duga telah melakukanĀ  pembodohan publik, “masak Cek harus hadir ke dua orang kecuali buku tabungan biasa. Bukankah cek bisa diambil siapa saja asal telah ditandatangani dan di stempel basah oleh pejabat berwenang dan telah sah demi hukum, lalu kenapa Bank Aceh menambah di duga regulasi yang konyol itu?

Sebagai Pemerintah desa kami tidak meminta layanan lebih tapi me manusiawi kami saja telah cukup. Ini belum bicara penghargaan tahunan yang kami dapatkan yang setiap tahun jangankan paket selembar kalender pun kebanyakan keuchik tidak mendapatkan, padahal salah satu transaksi terbesar dan endapan anggaran tahunan dalam bentuk SILPA desa salah satunya adalah rekening kami dan ini menjadi keuntungan Bank Aceh dalam penilaian BI di akhir tahun karena banyaknya endapan dana, namun apa yang kami dapatkan? Jangankan lainnya kalender saja kami kebanyakan para keuchik harus mengemis ke Bank Aceh.

Ketua Forum Keuchik Peureulak Kota dan juga merangkap SEKJEN APDESI Aceh Timur mempertanyakan kemampuan Kepala Bank Aceh Capem Peureulak dalam melayani kami para keuchik dan ini menjadi catatan dan evaluasi kami ditingkat kabupaten untuk pemindahan RekeningĀ  desa dari Bank Aceh ke bank BSI.

Untuk menyikapi kasus ini, hari ini senin (31/5) kami perwakilan Keuchik Peureulak, khusus nya Peureulak Timur dan Peureulak barat akan menyambangi Bank Aceh untuk mempertanyakan dasar hukum peraturan tersebut, apakah ini resmi dikeluarkan oleh BI maupun OJK atau tidak, sehingga kepala Bank Aceh Capem Peureulak tidak bersikap otoriter sesukanya apa lagi melampaui kapasitasnya hanya sebagai pembantu Bank Aceh utuk wilayah Peureulak.

Sementara itu, Pimpinan Bank Aceh Capem Peureulak sampai berita ini diunggah belum dapat dimintai tanggapanya. (IW)

Ā 

Loading...
 

Tags
Close
Close