PAYAKUMBUH
Bahasa Arab Bukan Pelajaran Menakutkan

KARIMUNTODAY.COM, PAYAKUMBUH – Pelajaran madrasah merupakan sebuah identitas madrasah atau pondok pesantren, karena pelajaran ini tidak diajarkan sekolah umum.
Berbicara secara spesifik, Kota Payakumbuh. Di Kota Payakumbuh setidaknya pelajaran Bahasa Arab hanya dipelajarai di madrasah dan pondok pesantren. Hanya semata itu. Belum ada tempat untuk menambah pengetahuan siswa, karena di Kota Payakumbuh belum ada tempat Les Bahasa Arab. Sebenarnya dengan kesungguhan siswa dan santri, pelajaran Bahasa Arab bukalah sebuah hal yang menakutkan. Tiada istilah Bahasa Arab adalah hantu.
Dari penelusuran media di MTsN 2 Payakumbuh, Sabtu (13/04/2019) siang usai ujian akhir Sekolah Berstandar Nasional (UAS BN) mapel Bahasa Arab, Kepala madrasah Yenni Fitri mengakui secara lugas bahwa penguasaan mapel Bahasa Arab bagi siswa masih rendah.
“Perbandingan sekitar 50 : 50, lah. sebagian siswa tonjol dengan nilai diatas angka 9. Dan sebagian lain tampil dengan nilai jauh dibawah itu. Disanalah fungsi remedi. Jadi, semuanya tak lepas dari niat, minat dan bakat siswa kita untuk belajar Bahasa Arab. Selain itu, MTsN 2 Payakumbuh saat ini kekosongan Guru Bahasa Arab PNS,”ucap Yenni Fitri.
“Selain itu kita juga tiada henti menghimbau guru Bahasa Arab untuk melahirkan inovasi, bagaimana mapel Bahasa Arab menjadi pelajaran menyenangkan bagi siswa. Bagaimana penguasaan kosakata dikuasai. Selain itu, kami juga menghimbau agar dalam pembelajaran, selalu dipraktekkan dialog Bahasa Arabnya. Bersama kita genjot nilai mapel Bahasa Arab ini, karena berkaitan dengan mapel pai lainnya,”jelas Yenni Fitri.
Secara teknis, media mencoba mewawancarai guru Bahasa Arab Kelas IX, Yulia Fitri yang akrab disapa Ara. Menurut Ara, untuk pandai dan menguasai pembelajaran Bahasa Arab butuh perhatian dan dukungan orangtua. Kalau pemalas, wajar mapel ini dianggap hantu. Belajar bahasa arab sebenarnya bisa juga melalui Al Quran terjemahan. Pahami per kata-katanya., sehingga kosakata bertambah. Motivasi dan trik sudah kita jalankan, namun kamk bersaran agar kebijakan kelas An Nisa dan Ar Rijal dievaluasi, agar perbandingan menonjol itu bisa diminimalisir. Nilai Bahasa Arab Kelas Ar Rijal, diakui Ara masih rendah. Meski masih dalam koridor KKM yang ditetapkan madrasah.
“Mindset siswa sudah salah menurut kami. Mereka pegang motto, kita pasti akan lulus juga. UN tidak mempengaruhi kelulusan. Dulu, Bahasa Arab masuk UAM BN. Tahun ini masuk UAS BN. Ini juga menjadi salah satu pegangan salah oleh siswa. Sehingga siswa menganggap remeh. Siswa menganggap nilai bukan lagi sebuah harapan, karena ada remedi. Semuanya, diharuskan tuntas. Bertolak belakang dengan realita dan bathin,”ungkap Ara.
“pencapaian KKM Bahasa Arab 74, Sekitar 40% siswa capai KKM. Setiap tahun permasalahan sama lah, yaitu sulitnya menanamkan semangat belajar Bahasa Arab pada siswa. Sekedar mendapatkan nilai saja. Tempat Les Bahasa Arab di Payakumbuh jarang ditemui,”imbuhnya.
“ujian mapel Bahasa Arab yang dijalani siswa kita tadi berada di tingkat Kelas C (analisa sulit). Tapi kita tetap bersyukur, ada beberapa siswa kita meraih nilai 9,8 dan 9,6. Rata-rata 8, lah. Masih terpenuhi KKM. Karena target kita hanya 9,6,”tandas Ara.
Sementara, Mahzar Is Kepala Mts TI Koto Panjang mengakui bahwa kebanyakan siswa belum kuasai dasar dasar pembelajaran Bahasa Arab.
“Bentuk soal seperti ini bukan standar Mts, saya rasa sudah setara untuk Aliyah lah,”singkat Mahzar Is.
Salah seorang siswi kelas IX, Diva Dwi Auzeti targetkan nilai Bahasa Arab 8,5. Sebelumnya hanya dapat nilai 8,0.
“saya targetkan ujian Bahasa Arab kali ini 8,5. Karena sebelumnya saya hanya dapat nilai 8,0. Pengamatan kami tadi, ujian Bahasa Arab tahun ini ada soal esai. Kalau tahun lalu dari informasi guru, tidak ada soal esainya,”kata Diva.
Kembali, kami mencoba mewawancarai salah seorang Guru Bahasa Arab madrasah ini. Indra Bustamam, sang guru dinamai.
“Trik yang akan kita siapkan tahun ajaran mendatang adalah menyiapkan kompetenai siswa sejak kelas VII. Disiapkam dari dasar, sehingga lebih bergairah. Kita berharap nilai sebanding antara kelas an nisa dengan kelas ar rijal. Semoga evaluasi nilai dapat kita gelar sebelum tahun ajaran baru,”harap Indra Bustamam sang guru honor mapel Bahasa Arab di MTsN 2 Payakumbuh.
