KARIMUNTODAY.COM, SIAK – Permasalahan serupa kembali dialami oleh ratusan karyawan PT Dungo Reksa (PT DR) Subkontraktor PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) Minas, yakni gaji mereka kembali nyendat lagi, alias tidak dibayarkan penuh dan terlambat bayar oleh pihak manajemen PT DR.
Tidak tahan dengan hal ini, akhirnya, ratusan karyawan di perusahaan itu memutuskan mogok kerja secara spontan sejak 17 Februari 2020 lalu, dan menggelar aksi di depan kantor utama PT CPI Minas, Senin (23/03/2020) sekira pukul 08:30 WIB pagi kemarin.
Dalam aksi yang dilakukan oleh puluhan karyawan PT DR itu, mereka menuntut dan meminta pihak PT Chevron agar membantu menanggapi permasalahan yang sedang mereka alami, mengingat, PT CPI merupakan perusahaan pemberi pekerjaan kepada perusahaan tempat mereka bekerja (PT DR.red) tersebut.
“Kami demo ini sudah dari kemarin-kemarin, dan tadi pagi kami sekitar 50 orang karyawan PT DR ini juga buat aksi di Kantor Utama PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) Minas,” ungkap salah seorang karyawan PT DR yang mengikuti aksi tersebut, dan berpesan kepada Wartawan agar nama dia tidak dipublikasikan.
Kemudian lanjut dia, disaat pihaknya tengah melakukan aksi di kantor utama PT CPI Minas itu, namun tak ada satupun pihak PT CPI yang datang menemui mereka, dengan alasan dari pihak PT CPI Social Distancing terkait wabah virus Corona (covid-19).
“Hanya Humas Securty yang menjumpai kami, aksi kami tidak ada yang menanggapinya sama sekali, pihak CPI beralasan takut Virus Corona (Social Distancing), jadi gak boleh mengadakan pertemuan. Hal ini disampaikan oleh pihak Security kepada kami, sebab PT CPI mengutus Securty yang menjumpai kami ketika tengah mengadakan aksi,” ucapnya.
Dijelaskan dia, pihaknya mengadakan aksi itu dikarenakan gaji mereka terakhir dibayar sekitar tanggal 27 Februari 2020 kemarin, namun waktu itu pihak PT DR hanya mebayar upah di bulan Januari 2020 saja, itupun tidak penuh, hanya dibayar sekitar 62% dari total keseluruhan gaji mereka, dan kata dia selama mereka bekerja di perusahaan itu pihak PT DR selalu membayar gaji mereka dengan cara dicicil – cicil.
“Saat ini sudah penghujung bulan Maret, namun gaji kami di bulan Januari pun belum dilunasi pembayarannya, dan gaji bulan Februari belum dibayarkan sama sekali,” keluhnya lagi.
Dijelaskan dia, aksi mogok kerja secara spontan yang mereka lakukan itu dimulai sejak tanggal 17 Februari 2020 kemarin, hingga saat ini ratusan karyawan di PT DR itu sudah tidak pernah masuk kerja lagi.
“Kami mogok spontan saja karena gak gaji-gajian, pihak perusahaan tidak pernah menjumpai ataupun menegur kami walupun kami melakukan mogok kerja ini secara spontan, walaupun hanya sekali gak pernah. Alasan pihak perusahaan, masih seperti kemarin juga, perusahaan beralasan belum punya uang atau masih nyari duit, seperti kemarin-kemarin juga jawabannya sama kami,” tukasnya.
Ditegaskan dia, dalam hal ini pihaknya yang berjumlah 300 orang lebih karyawan PT DR Minas – Petapahan, hanya menuntut gaji mereka agar segera dibayarkan, karena kata dia, saat ini sudah memasuki bulan April namun gaji bulan Januari dan Februari tak kunjung dibayarkan.
“Jadi tolonglah dibayarkan gaji kami karena dibelakang kami anak istri kami sudah gak makan akibat gak ada uang buat beli beras, itunya permintaan kami, dan ini semua sudah kami bilang sama pihak PT CPI, sebab disini kan pihak PT CPI selaku pemberi kerja, harusnya mereka bertanggungjawab juga dengan hal-hal seperti ini, jangan hanya diam saja,” katanya.
Dia juga menyayangkan terkait BPJS ketenagakerjaan sejumlah karyawan di PT DR itu, yang kata dia hingga saat ini belum terdaftar kepesertaannya, namun gaji mereka dipotong tiap bulannya untuk membayar iuran BPJS tersebut, “ada lagi yang terdaftar tapi gak disetor kan oleh perusahaan, dan hal ini sudah berlaku berbulan-bulan. Kalau seperti itukan unsurnya sudah pidana itu,” keluhnya lagi.
Kata dia, masalah ini pun telah disampaikan oleh pihaknya kepada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Siak, dan memang sudah ada tanggapan dari pihak Disnaker, tapi mereka tidak kuat lagi menunggu proses yang tengah dilakukan oleh Disnaker tersebut, mengingat dapur mereka sudah tidak mengepul lagi.
“Kami juga sudah ada yang ke Disnaker, memang sudah ditanggapi, tapi itulah kalau Disnaker ini kan prosesnya lama, sementara di dapur kami sudah gak berasap lagi, otomatis kan kita pingin masalah ini cepat diselesaikan, kalau melalui perundang-undangan kan butuh proses dan waktu, sementara kami udah gak punya biaya hidup berbulan-bulan,” terangnya.
Diakhir ditegaskan dia, selam gaji mereka belum di bayar oleh pihak Perusahaan, maka mereka akan terus melakukan aksi itu di kantor utama PT CPI Minas, sampai mereka mendapatkan kejelasan dari pihak PT CPI maupun PT DR untuk membayarkan gaji mereka semuanya.
“Tapi tadi ada juga pembicaraan, katanya kami disuruh menunggu sampai hari Kamis nanti, kemudian akan dibicarakan katanya, dan kami gak masalah, akan kami tunggu, tapi kalau gak ada juga ya kami akan datang terus sampai gaji kami dibayarkan,” pungkasnya.(*)