KARIMUNTODAY.COM, SIAK – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020-2021 di Kabupaten Siak direncanakan akan dimulai sekitar bulan Juni hingga Juli. Mengenai teknisnya masih manual namun mengikuti protokol Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak, H Lukman Mpd mengatakan PPDB sistem daring seperti yang disampaikan pusat belum bisa diterapkan di Kabupaten Siak. Namun beberapa sekolah di masing-masing kecamatan melakukan uji coba sistem daring tersebut.
“Kita terbentur ketersediaan sarana untuk daring itu, untuk pengadaan sarana daring itu memerlukan dana yang cukup besar. Sementara pada pandemi Covid-19 ini, anggaran di Dinas Pendidikan juga ikut dipangkas,” kata H Lukman kepada Wartawan, Rabu (13/5/2020) kemarin.
H Lukman menerangkan, Dinas Pendidikan dan sekolah akan menyiapkan mekanisme PPDB yang mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Termasuk mencegah berkumpulnya siswa dan orangtua secara fisik.
“Kalau sistem PPDB nya hampir sama dengan tahun sebelumnya yakni zonasi dan prestasi. Kita minta juga pihak sekolah memberikan informasi kepada masyarakat di lingkungannya tentang PPDB yang akan diterapkan di sekolah itu. Jika nanti pendaftarannya lewat aplikasi WhatsApp, maka informasikan nomor WhatsApp nya melalui bener atau papan pengumuman di lingkungan sekolah,” ujar H Lukman.
H Lukman juga menjelaskan, selama pandemi Covid-19 ini Dana BOS atau Bantuan Operasional Pendidikan dapat digunakan untuk pengadaan barang sesuai kebutuhan sekolah termasuk untuk membiayai keperluan dalam pencegahan pandemi Covid-19.
“Untuk keperluannya seperti penyediaan alat kebersihan, hand sanitizer, disinfektan, masker bagi warga sekolah, untuk membiayai pembelajaran daring/jarak jauh. Karena ada guru mendatangi siswanya yang tidak memiliki android untuk menyerahkan tugas,” kata H Lukman.
H Lukman juga memastikan, tahun ini tidak akan ada ujian kenaikan kelas karena wabah virus Corona. Namun semua siswa dinyatakan naik kelas saat tahun ajaran 2019-2020 berakhir.
“Para guru juga tetap mengevaluasi kegiatan belajar siswa dari rumah melalui orangtua. Pelajaran yang diberikan tidak mesti mengacu dengan kurikulum, melainkan tentang pandemi Covid-19 ini. Dengan tujuan anak-anak paham dan ikut berperan memutus mata rantai penyebarannya,” kata H Lukman lagi.(adv)