KUANSINGPEKANBARURIAU

Trian Zulhadi Menduga, Kebakaran Lahan dan Hutan di Riau Bukan Unsur Kelalaian Tetapi Disengaja

KARIMUNTODAY.COM,TELUK KUANTAN – Kebakaran lahan dan hutan yang melanda Wilayah Riau saat ini diduga bukan unsur kelalaian tapi memang disengaja. Dugaan ini juga diperkuat karena luas lahan yang terbakar berada pada skala besar.

Kesengajaan ini menurut Pemerhati Sosial Trian Zulhadi, karena para cukong-cukong yang menguasai lahan lebih memilih cara pembakaran, sebab biayanya lebih murah dibandingkan stecking menggunakan alat berat.

“Berat dugaan kita demikian, sebab untuk mengurangi cost pengeluaran, tanpa mereka fikirkan dampaknya, dimana-dimana kabut asap sekarang tengah melanda seluruh Riau, hingga kini belum juga pulih,” ujar Trian Ahad (22/9/2019) di Telukkuantan.

Menurut Trian, demi memuluskan aktifvitas produksinya stakeholder ini tidak memikirkan eksternalitas 6 juta rakyat Riau, yang akan menghirup udara tak sehat atau membahayakan ini. “Ini jelas tak bisa dibantah, tak mungkin lahan terbakar secara bersamaan dengan luasnya mencapai ribuan hektar, sehingga menimbulkan udara tak sehat bagi masyarakat Riau,” ungkapnya.

Setidaknya, kata Trian selama kabut asap melanda wilayah Riau, dari informasi yang ia ketahui sebanyak 11.026 masyarakat di Pekanbaru terserang ISPA ini menurutnya berdasarkan laporan pihak kesehatan Pekanbaru. “Itu baru Pekanbaru, belum lagi warga Kabupaten kota se Riau yang juga terdampak kabut asap,” kata Trian.

Padahal menurutnya, udara yang sebelum bersih kini telah tercemari akibat kebakaran lahan dan hutan yang diduga kuat dibakar dengan sengaja.

Ia berharap, pihak berwajib bisa mengungkap persolan ini dan bisa menemukan pelaku dan dalang dibalik semua itu.

“Kita berharap yang ditangkap itu, cukong-cukong yang mempunyai lahan, bukan hanya sekedar pekerja yang mengambil upah. Kita pun berharap aparat jangan ada main mata,” harap Trian. (*)

Laporan   : Roder
Editor       : Indra H piliang
Loading...
 

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close