KUANSING
Kabid Perkebunan Kuansing, Harga Karet Meningkat Menjadi 9 Ribu Rupiah per Kg
KARIMUNTODAY.COM,TELUK KUANTAN – Plt Kepala Dinas Pertanian H Maisir, melalui syoffinal Kepala Bidang Perkebunan mengatakan kepada Karimuntoday.com harga karet Kuansing meningkatkan mencapai 9 ribu per kilo di ruangannya, Kamis (30/08/2018).
Selanjutnya, Syoffinal menuturkan bahwa bidang perkebunan memfasilitasi pemasaran karet dengan sistem pelelangan. Untuk melakukan pelelangan ini, dibentuklah kelompok-kelompok petani karet yang di bina dinas pertanian di bidang perkebunan ujarnya.
Kelompok-kelompok tersebut disatukan dalam asosiasi petani pemasaran karet dan penjualannya pun tidak lagi ke toke karet akan tetapi langsung ke buyer atau perwakilan perusahaan industri karet dan pihak buyer yang akan ikut pelelangan tersebut. pola yang harus di ikuti oleh kelompok petani karet yaitu setiap kelompok memasukkan data tentang produksi bahan olahan karetnya atau BOKAR kepada asosiasi, beranggotakan kelompok-kelompok petani karet binaan dinas pertanian bidang perkebunan.
Jadi, pelelangan karet dilakukan setiap malam Senin, sebelum dilakukan pelelangan diharapkan setiap ketua kelompok memasukkan data dari kelompok masing-masing sebelum dilakukan pelelangan, ungkap Kabid perkebunan.
Syoffinal menjelaskan ada 15 kelompok petani karet saat ini, dan yang akan bergabung 4 kelompok. Jadi kelompok kelompok inilah yang akan ikut pelelangan pada tempat, waktu, dan harga yang sama. Selama 6 kali pelelangan harga karet paling bawah Rp 9.199 dan yang paling tinggi harga mencapai Rp 9.355. sedangkan harga karet di masyarakat paling rendah Rp 5.000 dan paling tinggi Rp 7.000.
Untuk bergabung dengan kelompok petani karet binaan dinas pertanian bidang perkebunan harus melengkapi syarat-syaratnya sebagai berikut Kualitas kering tidak berendam, bersih tidak bercampur bersampah, memakai pembeku yang dianjurkan dan tidak memakai pupuk, dan getah tidak bersantan.
Terakhir, syoffinal menegaskan bahwa jika ada masyarakat yang ingin bergabung segera daftarkan kelompok ke penyuluhan pertanian di desa masing-masing, tutupnya (*)
Laporan : Lidia Ningsih
Editor : Indra H Piliang