SUMATERA UTARA

Kapolres Sergai Pimpin Rakor Percepatan Penanganan Penurunan Angka Stunting di Kabupaten Sergai

KARIMUNTODAY.COM, TEBING TINGGI – Kapolres Serdang Bedagai AKBP Dr. Ali Machfud, S.I.K, M.I.K., memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan penurunan angka stunting di Kab. Serdang Bedagai (Sergai) – Sumut, Wilayah Hukum Polres Serdang Bedagai, Rabu (29/03/2023) sekira pukul 10.30 wib s.d selesai, di Aula Patriatama Polres Serdang Bedagai, Desa Firdaus Kec. Sei Rampah Kab. Sergai – Sumut.

Hadir dalam giat, Kapolres Serdang Bedagai AKBP Dr. Ali Machfud, S.I.K., M.I.K., Bupati Serdang Bedagai diwakili oleh Wakil Bupati H. Adlin Umar Yusri Tambunan, S.T., M.S.P., Kepala Bappedalitbang Kab. Serdabg Bedagai Rusmiani Purba, S.P., M.Si., Kadis Kesehatan Kab.Serdang Bedagai Selamat Hartono, Kadis P2KBP3A Kab. Serdang Bedagai dr. Helminur Iskandar Sinaga, Kadis Dukcapil Kab.Sergai Fitriadi, S.Sos, M.Si., Kabag SDM Kompol SP. Anak ampun, S.H., Kabag Ops Kompol L. S. Siregar, S.H., Kabid Kesmas Dinkes Kab.Sergai dr. Roma D. Pasaribu, Para Kapolsek jajaran Polres Sergai dan Para Camat yang berada di wilkum Polres Sergai.

Dalam Sambutannya Kapolres Serdang Bedagai AKBP Dr. Ali Machfud, S.I.K., M.I.K., menyampaikan, Ucapan terima kasih atas kehadiran seluruh peserta rapat dalam giat rapat koordinasi percepatan penanganan penurunan angka stunting di Kab. Serdang Bedagai Polres Serdang Bedagai.

Percepatan penanganan penurunan angka stunting mmg bukan tugas pokok Polri namun permasalahan stunting ujung ujungnya berpengaruh kepada keamanan dan sesuai perintah dari satuan atas bahwa Polri mendukung Pemda/ Pemkab dlm percepatan penanganan stunting.

Pada tahun 2035 Indonesia akan mendapat bonus demografi yaitu penduduk produktif lebih banyak dari non produktif sehingga percepatan penanganan stunting bertujuan agar menghadapi bonus demografi tersebut penduduk Indonesia sehat dan produktif karena jika penduduk tidak sehat dan produktif dapat ganggu kamtibmas.

Perlu langkah langkah untuk percepatan penanganan penurunan angka stunting di Kab. Serdang Bedagai.

Stunting tidak hanya untuk bayi yang baru lahir namun juga untuk yang msh dalam kandungan serta pasangan yang hendak menikah pun harus diintervensi, katanya.

Lanjutnya, Kasus narkoba dan cabul yang melibatkan anak sebagai pelaku pada tahun 2022 tinggi di Kab. Sergai, sehingga kita perlu untuk mengintervensi calon calon ayah ibu yang akan melahirkan penerus dan punya anak, stop narkoba, stop stunting.

Narkoba adalah salah faktor penyebab stunting dan masalah narkoba adalah tanggung jawab kita bersama dalam hal pencegahan di tengah masyarakat.

Upaya pencegahan stunting melibatkan multi dimensi, bukan hanya Pemkab tapi seluruh pihak, tuturnya.

Dilanjutkannya, Penyebab stunting;
– Kurang gizi pada saat ibu hamil.
– Infeksi atau penyakit menular.
– Pola pengasuhan yang tidak memadai karena orangtua belum memahami pola asuh yang baik.
– Modernitas yang salah dapat menyebabkan gizi buruk pada anak, paparnya.

Dilanjutkannya lagi, Agar kita menciptakan Hebitus yang baik di tengah tengah masyarakat supaya generasi kita jauh lbh baik dari kita sekarang.

Lakukan sosialisasi serta cegah pernikahan dini di tengah masyarakat.

Upaya yang harus kita lakukan yaitu;
– Meningkatkan sosialisasi kegiatan dgn melibatkan seluruh elemen masyarakat.
– Melakukan koordinasi dengan Pemkab dlm hal penanganan stunting.
– Memperbanyak brosur, spanduk sebagai saranan edukasi tentang bahaya dan penanganan stunting.
– Meningkatkan razia ke lokasi lokasi yang dianggap rawan sebagai lokasi sex bebas.
– Pendampingan petugas satgas oleh Bhabinkamtibmas .

Fungsi Polri sebagai Katalis (Yang mempercepat reaksi) dalam penanganan penurunan angka stunting di Kab. Serdang Bedagai, jelasnya.

Saran;
– bentuk satgas
– melakukan pendataan thd masyarakat yang mengalami stunting
– Penunjukan ren aksi.

Mudah mudahan kita selalu bersemangat dalam melaksanakan tugas, jelasnya.

Dan kata sambutan dari Wakil Bupati Sergai menyampaikan Ucapan puji syukur kpd TYME atas kehadiran kita semua dalam rapat koordinasi hari ini.

Fokus kita adalah percepatan penanganan stunting, sesuai pendataan dilakukan oleh SSGI bahwa angka stunting di Kab.Sergai tahun 2022 sebesar 21% namun dari hasil pendataan yg dilakukan secara door to door adalah sebesar 4 %.

Berharap agar Polres Serdang Bedagai membantu Pemkab Sergai dalam hal pendataan stunting, menyisir sesuai by name by address.

Agar kita memberikan edukasi kepada masyarakat, karena kondisi masyarajat tidak mengerti apa itu stunting sehingga fokus kita adalah intervensi orang tua supaya turut serta dalam stunting, katanya.

Lanjutnya, Agar para Camat dan jajaran mensosialisasikan terkait stunting kepada masyarakat.

Selaku ketua TPPS (Tim penanganan penurunan stunting) Kab. Sergai telah melakukan inovasi berupa pembentukan orgtua asuh yang saat ini sdh ada sebanyak +/- 170 orgtua asuh di Kab. Sergai mulai dari Bupati serta OPD Pemkab Sergai serta pihak pihak lainnya.

Penyelesaian masalah stunting harus kita lakukan secara bersama sama dan bergotong royong.

Agar kita benar benar berupaya mengatasi mslh stunting dan bukan hanya sekedar data dan raport saja.

Berikan edukasi kepada para calon pengantin dan para orgtua ttg bahaya stunting.

Menyambut baik rakor dan ucapan trima kasih atas keikusertaan Polres Serdang Bedagai dalam percepatan penanganan stunting di Kab. Serdang Bedagai.

Target Pemkab Serdang Bedagai yaitu pada tahun 2024 agar stunting berada dibawah angka 14%, sehingga dimohon kerjasama kita semua sehingga target tsb dapat tercapai.

Anggaran penanganan stunting sebesar +/- 24 milyard yang disebar di beberapa dinas.

Agar melakukan koordinasi dengan Polsek setempat sehinga permasalahan stunting dapat teratasi dgn baik.

Kami membuka ruang koordinasi dalam penanganan stunting, jelasnya.

Dan kata sambutan dari Kepala Bappedalitbang Kab.Serdang Bedagai menyampaikan, Ucapan terima kasih atas waktu yang diberikan.

Target RPJMD penurunan angka stunting yaitu tahun 2021 sebesar 25% dan pada tahun 2022 – 2026 berada dikisaran 10 %.

Metode dalam pendataan stunting yaitu;
– SSGI (Survei sumber gizi indonesia) yaitu survei berdasarkan data by satelit yang mana persentase untuk Kab. Sergai Tahun 2021 sebesar 20%, tahun 2022 sebesae 21,1%.
– EPPGM (Elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) di Dinas Kesehatan dgn sistem by name by address yaitu pendataan lgsg ke tengah masyarakat, untuk Kab. Sergai persentase tahun 2021 sebesae 5,19% dan tahun 2022 sebesar 2,80%.

Kebijakan penangan stunting fokus 5 pilar yaitu;
– Komitmen
– Kampanye perubahan perilaku
– Konvergensi
– Kebijakan keamanan pangan, kerjasama dgn balai POM
– Pemantauan dan evaluasi, anak yg masuk data dipantau langsung

Untuk memaksimalkan penangan stunting dengan 8 aksi yaitu;
– Analisis situasi, yaitu menghasilkan lokus desa dan utk thn 2023 menetapkan 85 lokus desa stunting.
– Rencana kegiatan, kegiatan didukung anggaran sebesar 24 M yg bersumber dana DAK non fisik dari Kemenkes dan tersebar di beberapa OPD.
– Rembuk stunting
– Regulasi TPPS (Tim penanganan penurunan stunting) yg diketuai oleh Wakil Bupati Sergai dan Kepala Bappedalitbang sebagai Wakil Ketua
– Pembinaan KPM, yaitu dengan sistem orangtua asuh, saat ini sudah ada 170 orangtua asuh mulai dari Bupati, OPD, Baznas, para orgtua asuh menyisihkan dana sebesar Rp.450.000/ bulan selama 6 bulan
– Sistem manajemen data
– Pengukuhan dan publikasi stunting
– Reviu kinerja tahunan.

Agar Polres Serdang Bedagai dapat mendukung program stunting salah satunya dengan cara membantu agar masyarakat datang ke Posyandu, tuturnya.

Kata sambutan dari Kadis Kesehatan Kab. Serdang Bedagai, yakni Stunting adalah pemasalahan tinggi badan dan permasalahan gizi.

Penyebab stunting adalah pengasuhan yg kurang baik, kurangnya akses thd air bersih dan sanitasi, kurangnya akses RT/ keluarga thd makanan bergizi.

Dampak stunting thd indeks pembangunan manusia (IPM) fokus mulai hamil hingga balita.

Salah satu program penanganan stunting oleh Dina Kesehatan yaitu setiap hari Kamis melakukan pemberian vitamin zat besi ke sekolah2 dan kami mengharapkan kerjasama dari Polres Serdang Bedagai dalam kegiatan tsb.

Saat ini kita sdh memiliki alat penimbangan dan pengukuran yaitu Antropometri yang mana pengukuran dan penimbangan lgsg online ke sistem dan alat yg sdh tersedia sebanyak 160 unit dan utk tahun ini kami akan kembali menyediakan sebanyak 400 unit alat, katanya.

Lanjutnya, Kami mhn bantuan dari Polres Serdang Bedagai dan semua pihak untuk membantu menggerakkan warga agar datang ke Posyandu utk lakukan pengukuran dan penimbangan.

Metode pendataan stunting dengan EPPGBM (Elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat) dgn cara by name by address, namun ada bbrp ermasalahan dlm penerapan EPPGBM antara lain belum semua balita memiliki NIK, kurangnya koordinasi TPPS Kecamatan dan desa.

Besar harapan pertemuan kali ini dapat menghasilkan koordinasi yg baik sehingga percepatan penanganan penurunan stunting memperoleh hasil yg baik dan maksimal, paparnya.

Kata sambutan dari Kadis P2KBP3A Kab.Serdang Bedagai, menyampaikan Dalam struktur TPPS Kab.Sergai selaku Sekretaris Tim dan Kapolres Serdang Bedagai sebagai anggota Pengarah TPPS.

Kami telah membentuk sebanyak 1.419 tim pendamping keluarga (TPK) di semua desa/ kelurahan yg beranggotakan 473 bidan, PKK dan kader KB.

Telah dibentuk TPPS disemua Desa/ kelurahan yg ada di Kab.Sergai.

Intervensi yg diberikan berupa pendampingan TPK pada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas dan balita, kegiatan BKR, PIK-R, posyandu, pembentukam duta stunting dan penyediaan air bersih, katanya.

Kata sambutan dari Kadis Dukcapil Kab.Serdang Bedagai menyampaikan, Data yg kami gunakan adalah data semester 2 thn 2022 yaitu data EPPGBM sebanyak 43.554, dan data Capil sebanyak 41.381 jiwa.

Sesuai dengan Permendagri 95/2019 tentang Sistim informasi administrasi kependudukan (SIAK) bahwa seluruh Kab/ Kota telah menerapkan SIAK terpusat yg mana seluruh basis data disimpan, dipelihara di dirjen Dukcapil Kemendagri.

Data kependudukan tahun 2022 yaitu 676.456 (Lk : 339.302, Pr : 337.154), untuk jumlah kepala keluarga sebanyak 210.470 (Lk : 168.047, Pr : 42.423).

Data balita tahun 2022 yaitu sebanyak 41.381 (Lk : 21.479, Pr : 19.902).

Siap membantu utk mempadankan/ menyesuaikan data utk setiap versi, katanya.

Masukan dan penutup dari Kapolres Sergai, yaitu; Agar TPPS dikukuhkan sehingga memiliki tanggung jawab

– Dari hasil pemaparan beberapa Dinas/ narasumber, agar para Camat dan Kapolsek melakukan sosialisasi terkait mslh stunting kepada masyarakat.

– Agar pihak yg berkompeten membentuk tim sehingga dapat membantu mengurangi permasalahan stunting.

– Terima kasih atas kehadiran kita semua semoga pertemuan mendapat barokah sehingga bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara.

Selama pelaksanaan giat situasi dalam keadaan aman kondusif, Kasi Humas Polres Sergai Iptu Djunaidi Arman menjelaskan. (MS)

Loading...
 

Tags
Close
Close