KARIMUNTODAY.COM, KARIMUN – Peredaran rokok ilegal tanpa pita cukai semakin marak di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Tanjungbalai Karimun salah satunya merek VIVO dengan mudah ditemukan di berbagai tempat, dijual bebas tanpa pengawasan yang berarti. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: siapa sebenarnya yang menjadi pelaku atau beking di balik peredaran rokok ilegal tersebut, oleh sebab itu diminta kepada KPPBC Tanjungbalai Karimun untuk memberantasnya.
Hal itu dikatakan, Ketua GAB Kepri, Bambang kepada karimuntoday.com, Sabtu (7/12/2024), Ya dia sangat prihatin dengan maraknya peredaran rokok tanpa pita cukai di Provinsi Kepri salah satunya di Kabupaten Karimun pasalnya keberadaan Rokok ilegal tidak hanya merugikan penerimaan negara akibat hilangnya cukai yang seharusnya diterima, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Produk-produk ini dijual dengan harga jauh lebih murah dibandingkan rokok legal, selayaknya pihak beacukai melakukan tindakan serius.
” Lemahnya pengawasan dan penindakan hukum menjadi faktor utama dalam maraknya peredaran rokok ilegal ini. Penjualan yang berlangsung tanpa hambatan di banyak tempat menunjukkan adanya celah besar dalam sistem pengawasan yang seharusnya mencegah produk ilegal ini beredar. Bahkan, ada dugaan bahwa jaringan distribusi rokok ilegal ini dilindungi atau dibiarkan oleh pihak-pihak tertentu yang menikmati keuntungan dari kegiatan ilegal tersebut,” cetusnya
Ditambahkanya lagi, Dia berharap KPPBC Tanjungbalai Karimun agar lebih serius memberantas keberadaan rokok tanpa pita cukai tersebut sebab Kerugian negara yang ditimbulkan oleh peredaran rokok ilegal bukanlah masalah kecil. Penerimaan cukai yang seharusnya digunakan untuk pembangunan dan pelayanan publik, kini hilang begitu saja, bahkan bisa memperburuk perekonomian negara selayaknya KPPBC Tanjungbalai Karimun mendukung ASTA CITA Presiden RI Prabowo Subiano,” Ucapnya
Secara terpisah, Kepala Kantor KPPBC Tanjungbalai Karimun, sampai berita ini diunggah belum dapat dimintai konfirmasinya. (imron)
