KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR – Membludaknya kasus Covid-19 di Kecamatan Kundur, petugas tenaga kesehatan dari UPT Puskesmas Tg Batu, melakukan Rapid Diagnostic Tes Antigen, terutama di lokasi-lokasi yang menunjukkan Klaster keluarga semakin menggila.Salah satu wilayah yang terparah dengan kasus penularan Covid-19 Klaster keluarga, seperti Gang Nuri Kecamatan Kundur telah dilakukan Rapid Diagnostic Tes Antigen secara masal pada Selasa (27/7/2021).
Penyebaran Covid-19 di Kecamatan Kundur saat ini sudah berada pada titik nadir, kendati pihak dari tenaga kesehatan harus bekerja extra untuk memastikan kondisi masyarakat yang sudah dinyatakan terpapar dengan menggunakan Rapid Diagnostic Tes Antigen secara masal di lokasi atau wilayah-wilayah yang penyebaran Klaster keluarga semakin meningkat.Rapid Diagnostic Tes Antigen dilakukan untuk pemeriksaan Covid-19, mengingat penggunaan Rapid Tes PCR memerlukan waktu yang cukup lama.Rapid Diagnostic Tes Antigen secara masal juga dilakukan mengingat kasus penularan Covid-19, sudah cukup tinggi dan sudah pada tahap yang cukup mengkhawatirkan di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun.
Data kasus penyebaran Covid-19, yang didapat karimuntoday.com dari Azman kepala UPT Puskesmas (Kapus) Kecamatan Kundur, pada Selasa (27/7/2021).Menurut Azman, Jumlah konfirmasi sekitar 338 orang, konfirmasi aktif sekitar 105 orang sembuh 273 orang, meninggal sebanyak 13 orang, isolasi rumah 19 orang, sedang dalam perawatan 19 orang dan jumlah yang sedang menjalankan isolasi di karantina terpusat Hotel Gembira sebanyak 67 orang.
Menurutnya jumlah tersebut adalah masyarakat Kecamatan Kundur tidak secara global dari 5 Kecamatan yang di isolasi di Hotel Gembira.Azman (Kapus red) berpesan kepada seluruh masyarakat dan semua pihak agar tetap patuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan tetap gunakan masker dan lakukan hidup bersih, mengingat kasus Covid-19 saat ini masih menjadi musuh kita bersama,tutur Azman.
Supardi Salah seorang masyarakat Kecamatan Kundur saat diminta pendapatnya tentang membludaknya kasus Covid-19 beberapa hari belakangan ini di Kecamatan Kundur.Menurut Supardi, ledakan dan meningkatnya kasus masyarakat yang terpapar Covid-19, saat ini diduga dari masih banyaknya warga atau masyarakat yang dilakukan isolasi rumah (isomah).
Supardi berpendapat setiap warga yang di isolasi dirumah kita tidak punya jaminan untuk mereka tidak keluar dari rumah, sebab siapa yang harus mencarikan makan untuk mereka, kalau pun mereka punya uang untuk beli itu beli ini, lalu siapa yang harus mereka suruh untuk berbelanja, sementara orang lain sudah pada ketakutan untuk mendekati mereka atau saudara-saudara kita yang di isolasi karena terpapar kasus Covid-19.Berbanding terbalik dengan saudara-saudara kita yang di karantina terpusat Hotel Gembira semua ditanggung pemerintah, baik makan dan minum, pungkas Supardi. (majid)