BATAMKEPRI

Kepala BP Batam Ungkap Rencana Pengembangan Pulau Rempang dan Galang

KARIMUNTODAY.COM, BATAM – Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, baru-baru ini mengungkapkan rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang sebagai kawasan ekonomi baru di Kota Batam.

Dalam pertemuan dengan masyarakat Kecamatan Batam Kota, Rabu (5/4/2023) lalu, Rudi menyebut jika salah satu perusahaan asing bakal menginvestasikan dana cukup besar di pulau tersebut.

Di mana, investor itu akan menjadikan Pulau Rempang dan Galang sebagai pabrik kaca terbesar di kawasan Asia.

“Sudah ada investor yang bertemu dengan BP Batam. Kita berharap, kehadiran mereka nantinya akan berdampak positif untuk perekonomian Batam,” ujar Rudi.

Sebagaimana diketahui, BP Batam telah bertemu dengan konsultan internasional asal China, Shenzhen Greater Bay Area Financial Institute, beberapa hari lalu.

Apabila kerja sama antara keduanya terealisasi, Shenzhen Greater Bay Area Financial Institute bakal terlibat dalam pengembangan Pulau Rempang dan Galang ke depan.

Mengingat, Shenzhen Greater Bay Area Financial Institute merupakan institusi yang sangat kredibel di China dan turut membantu pemerintah Shenzhen dalam membuat perencanaan dan pengembangan daerahnya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic Zone).

“Saya sudah siapkan rencana detail tata ruang untuk pengembangan tersebut. Saya butuh dukungan masyarakat untuk menyelesaikan pembangunan Batam ini ke depannya,” tambah Rudi.

Rudi berharap, kawasan ekonomi baru di Pulau Rempang dan Galang dapat memacu pertumbuhan ekonomi Kota Batam.

“Kebijakan yang saya ambil adalah untuk kepentingan bersama. Semoga ekonomi Batam terus membaik,” pungkasnya.

Sementara, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi, Sudirman Saad, menuturkan bahwa rencana pengembangan Pulau Rempang dan Galang sesuai dengan arahan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.

“Kita punya land bank di Pulau Rempang dan Galang, tahun ini harus dikerjakan. Mudah-mudahan akan ada kerja sama yang baik ke depan,” ujarnya. (DN)

Loading...
 

Tags
Close
Close