KARIMUNTODAY.COM, SIAK – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi jumat (09/08/19) siang kemarin dalam kawasan hutan lindung di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Minas. Tepatnya di wilayah kampung Rantau Bertuah, Kecamatan Minas, Kabupaten Siak, Riau. Sedikitnya kurang lebih seluas 5 Hektar lahan habis dilalap Api.
Hal ini sebagaimana di ungkapkan oleh Darbi SAg selaku Penghulu kampung Rantau Bertuah, kepada Wartawan di jelaskannya. “Api berkobar diperkirakan sekitar pukul 11:00 WIB siang tadi, sekitar 5 hektar lebih lahan habis terbakar, Awalnya orang RPK PT Arara Abadi (Sinarmas Grup) yang ngasih tau, yang terbakar itu belukar tapi termasuk kawasan Tahura.” Ungkap Darbi Kepada awak media ini Jumat (09/08/19) sekira pukul 21:00 WIB malam tadi.
Kata Darbi, adapun untuk lahan masyarakat tidak ada yang terbakar, hanya saja kata dia, lokasi itu berada di kawasan hutan lindung yang menurutnya telah dirambah oleh masyarakat. Sebab dulunya kawasan yang terbakar saat ini kata dia adalah kawasan hutan lindung tahura Minas, hanya saja saat ini lanjut Darbi hutan itu sudah berubah menjadi perkebunan masyarakat yang mana di lahan itu sudah di tanami sawit.
“Lahan ini jugalah yang selama ini kita dengungkan bahwa Hutan Lindung tahura berubah fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Jadi oknum-oknum perambah hutan itu kita menduga mereka sengaja membakar lahan ini untuk kedepan di tanami sawit oleh mereka,” Ucapnya.
Dikataan dia, pihaknya pun tidak dapat mengetahui secara jelas api berasal dari mana sebab begitu pihaknya sampai di lokasi api sudah berkobar melalap hutan belukar. “Dan kita juga sampai di lokasi sudah sore sekitar pukul 17:00 WIB. Pantauan kita hingga saat ini (malam pukul 21:00 WIB) api masih menyala karna belum dapat di padamkan secara maksimal.” Terangnya.
Lanjut Darbi, dalam melakukan pemadaman pihaknya hanya bisa secara manual dikarenakan akses jalan yang tidak memadai untuk menuju titik kebakaran. “Apinya di pukul-pukul pakai peralatan seadanya oleh personil TNI dan Polri bersama manggala Agni Dapos Pekanbaru, minimal tidak sampai meluas, sebab peralatan tidak bisa masuk ke lokasi kebakaran dikarenakan tidak ada akses jalan,” katanya.
Ditanya apakah dengan cara itu Api sudah bisa dipadamkan, Darbi pun mengatakan. “Kita lihat mana yang mati, mati, hanya saja saat angin datang dia hidup lagi, jarak yang terbakar saat ini kurang lebih 1 Kilometer dari Hutan Asli (hutan besar) Tahura,” Jelasnya lagi.
Disinggung apakah dia ingin menyampaikan himbauan kepada masyarakt sekitar agar tidak membakar lahan, diapun mengatakan. “Masyarakat kita tidak ada di lokasi itu, kita minta lah kepada pemerintah provinsi Riau, agar mereka lebih tegas kepada perambah hutan lindung itu, sebab ini sudah diatas ilegal namnya ini, karan mereka berkebun didalam kawasan hutan milik negara, Sawitnya pun ada yang sudah besar bahkan ada juga yang baru di tanam.” Tegasnya.
Lanjut Darbi, “Kita tidak tau para perambah itu berasal dari mana sebab pemilik tidak ada di sana, yang ada hanya pekerja yang mereka upah sebualan sekali, yang mana para pekerja itu berasal dari luar daerah Riau, Ada yang dari Sumut, dan lain sebagainya, yang jelas dari luar daerah sini lah.” Pungkas-nya.(*)
Tonton juga Video : TNI-Polri saat memadamkan Karhutla di Minas :