KARIMUNTODAY.COM, KARIMUN – Fitri Ramadhani (16) pelajar di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau yang tidak sengaja menelan dua buah jarum pentul segera dilakukan tindakan bedah.
Hal tersebut menyusul aksi peduli Korem 033/WP melalui Kodim 0317/TBK yang akan memfasilitasi penuh bedah pengambilan kedua jarum di saluran pencernaan Fitri di Rumah Sakit Awal Bros Batam.
Kondisi Fitri diketahui kian memprihatinkan, pelajar yang duduk di kelas sembilan SMP Negeri 1 Moro ini terus merintih kesakitan dan sering mual selama menjalani rawat jalan di kediaman kerabatnya di Balai Garden, Kapling, Karimun.
Ia terpaksa harus menahan sakit itu, lantaran tidak bisa langsung dilakukan tindakan bedah karena BPJS Kesehatannya yang belum aktif dan harus menunggu hingga awal Desember 2021.
Kondisi itu akhirnya yang mendorong pihak TNI Angkatan Darat (AD) tersebut ingin memfasilitasi penuh tindakan bedah terhadap Fitri.
Menggunakan ambulance, Fitri kemudian dibawa oleh personel Kodim 0317/TBK ke Pelabuhan Domestik Tanjungbalai Karimun untuk diberangkatkan ke Kota Batam.
Fitri rencananya akan menjalani bedah digestif atau tindakan bedah terhadap saluran pencernaannya.
Ibu Fitri, Maryana (39) mengaku tidak menyangka anaknya bisa segera dilakukan pembedahan tanpa harus menunggu aktifnya BPJS Kesehatan.
“Saya benar-benar tidak menyangka ternyata anak saya bisa segera dioperasi,” ujar Maryana.
Maryana menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas gerak cepat dan kepedulian Korem 033/WP dan Kodim 0317/TBK terhadap anaknya.
“Terima kasih banyak bapak Danrem dan bapak Dandim atas kepeduliannya terhadap anak saya,” ucapnya.
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0317/TBK Letkol Inf Agus Rediyanto mengatakan, upaya memfasilitasi tindakan bedah terhadap Fitri itu merupakan bentuk kepedulian TNI AD kepada masyarakat.
Dimana, hal tersebut diinisiasi langsung oleh Komandan Korem (Danrem) 033/WP Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu.
“Upaya membantu Fitri agar bisa segera dibedah ini adalah perintah langsung bapak Danrem, mengingat kondisi Fitri yang memang harus segera dilakukan tindakan,” kata Dandim Agus.
Ia mengajak masyarakat agar mendoakan bedah untuk mengambil jarum pentul yang ada di tubuh Fitri bisa berjalan lancar.
“Mari doakan semoga bedahnya lancar, sehingga adik kita Fitri ini bisa kembali sehat dan kembali bersekolah,” ucap Dandim Agus.
Diberitakan sebelumnya, Fitri Ramadani, seorang pelajar berusia 16 tahun di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) tidak sengaja menelan dua buah jarum pentul.
Akibatnya, Fitri harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muhammad Sani Karimun pada Sabtu (20/11/2021) kemarin.
Berdasarkan hasil rontgen, kedua jarum tersebut terlihat jelas berada di saluran pencernaannya.
Sazuki yang merupakan kerabat dari Fitri mengatakan, kejadian tersebut bermula saat ia tengah bermain bersama teman-temannya pada Kamis (18/11/2021) lalu.
“Saat sedang bersama temannya, Fitri sedang memainkan kedua jarum itu di mulutnya. Karena tidak sadar jarum itu ada di mulutnya, kemudian dia minum sehingga masuklah jarum tersebut di saluran pencernaannya,”pungkasnya.
Fitri yang awalnya dirawat di RSUD Muhammad Sani Karimun kemudian dirujuk untuk dilakukan bedah digestif di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Kota Batam.
Mengingat tindakan bedah tersebut tidak ada di RSUD Muhammad Sani Karimun, maka Fitri dirujuk ke RSAB Batam
Fitri kembali dirujuk untuk dilakukan bedah digestif di Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Kota Batam.
Mengingat tindakan bedah tersebut tidak ada di RSUD Muhammad Sani Karimun, maka Fitri dirujuk ke RSAB Batam.
Meski telah mendapat rujukan, pihak keluarga dihadapkan situasi sulit karena Fitri tidak memiliki BPJS Kesehatan.
Sementara untuk non BPJS, pihak keluarga juga tidak sanggup karena bedah tersebut menelan biaya yang tidak sedikit.
Tidak dipungkiri bahwa kondisi tersebut dikarenakan Fitri bukan golongan orang yang mampu. Namun saat ini pihak keluarga tengah melakukan pengurusan BPJS Kesehatan untuk Fitri.
Ia sejak kecil hidup bersama sang nenek karena sang ayah yang sudah meninggal dunia dan sementara ibunya hanya seorang Asisten Rumah Tangga (ART) di Batam.
“Bedah kami tidak sanggup, sehingga kami alhamdulillah bisa mendaftar Fitri agar bisa dibedah melalui BPJS kesehatan. Meskipun Fitri harus menunggu BPJS itu aktif sekitar 10 sampai 14 hari,” jelas Sazuki. (nano)
Loading...