KEPRITANJUNG PINANG
Opini: Kasus Covid-19 di Kepri Meningkat, Komunikasi Digital Diharap Mencegah Penularan
Penyebaran Virus Corona atau sering di kenal dengan sebutan (Covid-19) merupakan Virus yang melanda seluruh Indonesia. Sehingga menyebabkan terbendungnya segala aktivitas, seperti bekerja yang di lakukan dari rumah, sekolah dari rumah menggunakan aplikasi meet, google classroom, zoom dan lain sebagainya. Hal ini merupakan suatu langkah yang di ambil pemerintah untuk membatasi kerumunan dan mencegah terinfeksi Virus yang mematikan ini.
Dengan adanya wabah ini, tentunya Indonesia sangat merasakan dampak negatif nya, begitu juga dengan Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan data yang di dapat sampai hari ini di Kepri sendiri mencapai 14.032 orang. Beberapa kabupaten yang berada di Provinsi Kepulauan Riau saat ini berada dalam Zona Merah.
Arif Fadilah yang merupakan Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 di Kepri mengatakan terdapat penambahan pasien baru sebanyak 205 orang. Pasien tersebut berasal dari lima kabupaten/kota di Kepri. Kelima kabupaten/kota tersebut ialah Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Kepulauan Anambas.
Dengan jumlah penambahan kasus Covid-19 tersebut menjadi catatan penting khususnya bagi pemerintah dan masyarakat untuk tetap mengutamakan kesehatan dan Protokol Kesehatan. Perhatian Pemerintah daerah setempat harus lebih di beratkan kepada kalangan masyarakat bawah, yang dimana masyarakat kalangan bawah pastinya mendapatkan kendala dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari jika semua akses pekerjaan di batasi dan tidak hanya itu, para pekerja juga banyak mendapat PHK.
Hadirnya Kecanggihan Teknologi juga berperan dalam pemutusan mata rantai penularan Virus Covid-19 untuk kita bisa melakukan aktivitas. Misalnya dalam pendidikan menggunakan sistem daring. Bahkan banyak pekerjaan atau rapat yang di lakukan secara daring.
Hal ini diharapkan mampu menjadi alat kita untuk tetap mendapatkan kesempatan secara tidak langsung untuk berpartisipasi aktif di dalam kehidupan sekitar. Kita juga bisa bersosialisasi di berbagai media di era globalisasi pada kecanggihan digital untuk tetap berinteraksi. Media media dapat dimanfaatkan untuk media pemasaran, media interaksi dan media pembelajaran.
Jembatan media seperti itulah sangat di harapkan untuk menjadi alat komunikasi, edukasi kepada masyarakat untuk saling mengingatkan agar tetap menjaga kesehatan dan mematuhi peraturan yang di keluarkan pemerintah.(*)
Penulis : Kamaryadi mahasiswa UMRAH FISIP IAN, Tanjungpinang, Kepri