
KARIMUNTODAY.COM, BENGKALIS – Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Pulau Bengkalis banyak yang mati, membuat suasana malam Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah menjadi gelap.
Kondisi ini sudah berlangsung lama dan membuat warga sekitar merasa resah. Terkesan Dinas Perhubungan Bengkalis gagal mengelola PJU di Kabupaten Bengkalis, kondisi ini sudah berlangsung lama. Membuat warga sekitar merasa resah.
Berdasarkan pantauan media ini, hampir setiap jalan di kecamatan Bengkalis – Bantan lampu banyak yang putus sehingga, hampir keseluruhan PJU yang tidak berfungsi dari pada yang berfungsi.
Tengku, salah satu tokoh masyarakat, mengungkapkan keprihatinannya tentang kondisi lampu penerangan jalan umum (PJU) di Pulau Bengkalis yang banyak mati.
“Ia menyatakan bahwa penerangan jalan menjadi berkurang, membuat kondisi jalan relatif gelap, terutama saat para jamaah pergi ke masjid dan anak-anak pergi-pulang mengaji di malam hari.” ungkap Tengku, saat diwawancarai pada malam takbiran Idul Adha 2025.
Tengku juga membandingkan kinerja Kepala Dinas Perhubungan yang baru dengan yang lama, yang lebih responsif dalam mengganti lampu yang putus.
“Ia merasa bahwa masyarakat sudah membayar tagihan penerangan lampu jalan setiap kali pembayaran listrik, namun PJU tetap tidak berfungsi dengan baik.” kata Tengku kepada media ini, Kamis, 5 Juni 2025 malam.
Tempat terpisah, Angga (48 th), warga Jalan Pramuka, mengeluhkan masih banyaknya lampu jalan yang mati di Pulau Bengkalis. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bengkalis melalui Dinas Perhubungan untuk terus memantau dan menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait lampu jalan yang putus.
Umah meminta agar lampu-lampu tersebut bisa kembali menyala untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan masyarakat dari tindakan kriminal.” pintanya
Fungsi utama lampu penerangan jalan umum (PJU) adalah memberikan pencahayaan buatan bagi pengguna jalan, sehingga mereka merasa aman dan nyaman saat melakukan aktivitas di malam hari.” beber Angga, Jum’at 6 Juni 2025, malam.
Angga, warga Pulau Bengkalis, berharap agar pemerintah setempat melakukan perbaikan dan pemeliharaan PJU secara rutin, termasuk penggantian lampu yang mati dan pengecekan kondisi PJU, untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat.” tuturnya.
Untuk diketahui, Pantauan media ini dilapangan, tercatat antrean kendaraan dan penumpang sejak pukul 11.00 WIB hingga pukul 18.19 WIB, tidak juga berangkat. Sehingga masyarakat tidak ada pilihan lain kecuali tetap tertahan dalam antrean panjang tersebut.
Koordinator Daerah BEM Se-Riau Wilayah Bengkalis, Herizal Kurniawan mengatakan, apa yang terjadi hari ini adalah bentuk nyata dari kelalaian struktural yang sangat merugikan masyarakat.
Tidak ada alasan yang bisa membenarkan antrean hingga 7 jam di tengah arus mudik Idul Adha. Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) jelas tidak belajar dari tahun tahun sebelumnya.
“Ini adalah krisis yang bisa dicegah. Namun, justru diabaikan. Saya harap kepada Kadishub harus turun tangan dan tegas dalam mengambil tindakan,” tegas Herizal, Kamis (5/6/2025), yang disaksikan langsung oleh pengendara roda dua.
Situasi ini sangat tidak manusiawi. Masyarakat menunggu dalam kondisi terik matahari, dan kelelahan fisik, sehingga anak-anak, ibu hamil, lansia, hingga pengendara roda dua dan roda empat ikut terjebak dalam antrian panjang yang tidak menentu.
“Ini adalah cerminan buruknya manajemen transportasi publik di daerah Kabupaten Bengkalis,” ujar Herizal.
Kami menyatakan dengan tegas, Dinas Perhubungan gagal membaca pola mudik tahunan yang bisa diprediksi sejak jauh hari. Ketiadaan tambahan armada dan buruknya koordinasi adalah bukti lemahnya perencanaan dan respon terhadap kebutuhan masyarakat.
Sekali lagi, dengan tegas kami menuntut adanya evaluasi kinerja pihak terkait dan penambahan armada secara darurat agar situasi tidak memburuk di hari puncak Idul Adha atau di hari besar perayaan lainnya.
“Jangan biarkan penderitaan ini dianggap biasa. Ini bukan hanya soal teknis, ini soal kemanusiaan. Kami minta kepada Bupati Bengkalis Ibu Kasmarni copot Kadishub,” ungkapnya.
Sementara, Kadishub Kabupaten Bengkalis Adi Pranoto, terkait hal yang terjadi di pelabuhan Roro Air Putih, dikonfirmasi belum memberikan jawaban serta penjelasan.
Banyak masyarakat menduga Kadishub Bengkalis lamban serta gagal menangani hal tersebut.(My)
