
KARIMUNTODAY.COM, KAMPAR – Forum Kota (Forkot) kembali melakukan Aksi unjuk rasa di Balai Bupati Kampar dan menuntut Pj Bupati Kampar Kamsol segera copot Afdal sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Senin (03/04/2023).
Berkaitan dengan ketidak transparanan terhadap proyek-proyek akhir tahun terhitung sejak tahun 2019 dari zaman Bupati Catur hingga saat ini di zaman Pak Pj Bupati Kamsol belum ada satupun terealisasikan yang hanya menelan anggaran milyaran rupiah saja tanpa konsekuensi yang jelas.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Andry Kurniawan mengatakan, Afdal sudah tidak layak menjabat sebagai Kadis PU. Menurut Andry sudah banyak persoalan yang jadi ‘catatan hitam’ selama ia menjabat sebagai Kadis PUPR Kabupaten Kampar.
Ketua LSM Penjara Budi Hendra.SE yang didampingi Rudi Sbn selaku Sekretaris saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, semenjak Afdal menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kampar, banyak ketidakberesan terjadi dalam mengatur proyek, baik melalui lelang LPSE maupun proyek penunjukan langsung di setiap UPT – UPT, tandasnya.
“Iya benar adanya, dan kamipun menduga, Afdal sering bertemu dengan kontraktor di luar kantor untuk mengatur proyek, baik lelang maupun proyek penunjukan langsung (PL) di tiga UPT pada Dinas PUPR Kampar,” pangkas budi.
Rudi Sbn Sekretaris Lsm Penjara juga menambahkan, “kami sebagai kontrol sosial kontroling terhadap kinerja DPUPR Kampar dan berhak mengawasi seluruh kegiatan proyek di Dinas PUPR Kampar khususnya bahwa saudara Afdal sebagai Pejabat ASN yang hanya menjalankan regulasi anggaran APBD Kampar dari uang rakyat hasil dari pajak daerah dituding sebagai mafia proyek APBD Kampar,” tegasnya.
Kami sebagai aktivis LSM Penjara Kampar turut menunjang pembangunan terutama terhadap peningkatan kinerja aparatur pemerintahan, ternyata di lapangan justru terlihat berbeda, kita mendapatkan ada beberapa kejanggalan pelaksanaan proyek yang semestinya dikoreksi oleh para pihak pelaksana proyek pembangunan.
Untuk itu, kami dari LSM Penjara datang untuk menyampaikan temuan kami di lapangan supaya transparansi publik sesuai dengan peraturan yang berlaku, selain itu, ada proyek mangkrak kantor Disdukcapil Kabupaten Kampar dan ada pula proyek jembatan gantung di Tanjung Berulak Air Tiris yang juga mangkrak, jadi Proyek-proyek bermasalah ini katanya banyak memakan anggaran masing-masing mencapai miliaran rupiah.
Catatan hitam lainnya Afdal juga sulit ditemui baik oleh wartawan, mahasiswa maupun oleh masyarakat. Hal ini jelas berbeda dan bertolak belakang dengan sikap Pj. Bupati Kampar yang sangat transfaran mudah untuk ditemui maupun dihubungi oleh masyarakat.
Secara terpisah, Pj Bupati Kampar, Kamsol sampai berita ini diunggah belum dapat dimintai tanggapanya terkait aksi demo meminta agar Kadis PUPR di Ganti belum dapat dimintai konfirmasinya. (ri/sn)
