JAWA TENGAH

Miris! Seorang Nenek di Grobogan Tewas Tertemper Kereta Api

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Seorang nenek asal Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, tewas tertemper kereta api di perlintasan rel kereta api Km 13+600 Jalur Hilir, di Dusun Kaluwan, Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Rabu (17 /5/2023).

Kapolsek Toroh, AKP Saptono Widyo menerangkan,nenek tersebut bernama Ngasiem, 83 tahun, warga Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan.

Kronologi peristiwa, Seorang Nenek di Grobogan Tewas Tertemper Kereta Apinek itu tertemper kereta api , AKP Sapto menjelaskan, kejadian bermula saat KA Ambarawa Ekspress jurusan Surabaya Pasar Turi – Semarang Poncol dengan nomor KA 269F lokomotif CC 2018334 melaju dari Stasiun Jambon menuju Stasiun Ngrombo.

“Sampai di tkp, di perlintasan kereta api KM 14+100 yang berada di jalur hilir Dusun Kaluwan, Desa Boloh, Kecamatan Toroh, masinis KA Andika Reza Putra dan asistennya Saifudin Zuhri melihat seseorang berjalan di tengah rel. Masinis sempat membunyikan semboyan 35 atau klakson lokomotif, namun mungkin korban yang sudah sepuh tidak mendengarkan,” jelas AKP Saptono.

Seorang nenek asal Desa Jatiharjo, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, tewas tertemper kereta api di perlintasan rel kereta api Km 13+600 Jalur Hilir, di Dusun Kaluwan, Desa Boloh, Kecamatan Toroh, Rabu (17 /5/2023).

Karena jaraknya yang dekat, tabrakan antara KA Ambarawa Ekspress dengan nenek tersebut tidak bisa terhindarkan.

“Korban tertemper dengan tubuh masih menempel di badan KA Ambarawa Ekspress dengan kondisi sudah meninggal dunia,” terang AKP Sapto.

Setelah kejadian, masinisi kemudian menghentikan laju kereta di Km 13+600 Jalur Hilir. Masinis dibantu warga sekitar kemudian mengevakuasi korban.Selanjutnya kereta api melanjutkan perjalanan.

Usai dievakuasi, Tim Medis Puskesmas Toroh II dan Tim Inafis Polres Grobogan langsung melakukan mendatangi lokasi kejadain untuk pemeriksaan dan olah TKP.

Dari pemeriksaan tim medis, ditemukan luka di bagin leher, kepala, patah tulang pada lengan, tulang rusuk, dada, pinggul, paha kiri dan tulang betis.

” Setelah diperiksa, jasad korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan,” pungkas AKP Sapto.(nur)

Loading...
 

Tags
Close
Close