JAWA TENGAH
Masuk 10 Besar IHK Tertinggi Di Pulau Jawa, Bapanas RI Gelar Gerakan Pangan Murah Di Grobogan

KARIMUNTODAY.COM, GROBOGAN – Badan Pangan Nasional Republik Indonesia (Bapanas) RI bersama Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah untuk pertama kalinya di Grobogan,Jawa Tengah. Kegiatan diawali di Pendopo Kecamatan Gubug,Grobogan,Selasa (6/6/23).
Kabupaten Grobogan dipilih sebagai tempat pembukaan pelaksanaan kegiatan itu, mengingat Kabupaten Grobogan masuk 10 besar Indek Harga Konsumen (IHK) tertinggi di pulau Jawa.
Menurut Koordinator Kelompok Substansi Pengawasan Harga Pangan,Badan Pangan Nasional RI (Bapanas) RI, Jan Pieter Sinaga mengatakan, Jawa Tengah menjadi provinsi yang paling sering dilakukan Gerakan Pangan Murah.
“Rencana ada di 35 Kabupaten kota. Dan ini pertama kali dibuka di Grobogan. Mengapa di Grobogan, karena Grobogan ini termasuk dalam 10 besar Indek Harga Konsumen (IHK) tertinggi di pulau Jawa,” ujar Jan Pieter Sinaga, Koordinator Kelompok Substansi Pengawasan Harga Pangan Bapanas RI, Selasa 6 Juni 2023.
Dia menegaskan, dengan adanya kegiatan gerakan pangan murah ini diharapkan indek konsumen yang tinggi di Grobogan bisa kembali turun.
“Semoga adanya gerakan pangan murah,indek harga konsumen di Grobogan jadi turun,” jelas Jan Pieter.
Bupati Grobogan Sri Sumarni melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Grobogan Heru Dwi Cahyono mengatakan, indek harga konsumen di Kabupaten Grobogan masuk dalam 10 besar,tertinggi di pulau Jawa pada bulan Mei 2023.
“ Kita tidak nomor satu, memang cukup tinggi tingkat nasional masuk 10 besar. Ini terjadi salah satunya produksi beras yang tinggi, karena kita memang penyangga pangan nasional produsen beras, sehingga nilai kenaikan beras sedikit nilainya sangat sensitif untuk memperberat indek harga konsumennya. Apalagi sekarang harga telur juga tinggi, berlaku di banyak tempat, karena di Grobogan memang sentra jagung,akhirnya harga jagung tinggi inflasi kita juga tinggi,” ujar Heru.
Heru menambahkan, untuk mengendalikan inflasi di kabupaten Grobogan, Pemkab Grobogan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan telah pro aktif menangani laju inflasi di Grobogan. Dengan cara melaksanakan operasi pasar oleh dinas dan instansi terkait dengan Bulog, penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) bagi warga yang rawan pangan transien maupun kronis oleh Dinas Ketahanan Pangan Daerah,bazar pangan murah oleh Disperindag,dengan subsidi pangan dari APBD.
“Kita juga salurkan beras bantuan pangan selama tiga bulan dari bulan Maret hingga Mei 2023 sebanyak 5.144.370 kilogram beras untuk warga penerima manfaat,” imbuh Heru.
Dalam penguatan cadangan pangan untuk masyarakat, Heru menjelaskan, Kabupaten Grobogan pada tahun 2023 ini, menerima fasilitas gabah kering giling sebanyak 2,2 ton dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Ada 24 kelompok tani yang menerima bantuan gabah kering giling sebanyak 2,2 ton setiap kelompok. Semoga bisa menurunkan laju inflasi yang ada di Grobogan,” jelasnya.
Dalam kegiatan gerakan pangan murah itu, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah menggelontorkan sebanyak 5 ton beras dalam paket 5 kilogram serta 1,5 ton telur ayam dengan selisih harga 2.000 rupiah relatif murah dibandingkan dengan harga di pasaran.(nur)
