KARIMUNKEPRIKUNDUR

Masyarakat Kundur Keluhkan Sulitnya Air Bersih, Pemerintah Daerah Diminta Tanggap

KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR – Hari Tanpa Hujan (HTH) yang cukup berkepanjangan di Kecamatan Kundur Kabupaten Karimun,Propinsi Kepri, berdampak pada kesulitan air bersih bagi masyarakat. Sumur-sumur yang selama ini menjadi andalan bagi masyarakat sebagai tempat mengambil air untuk kebutuhan hari-hari sudah kering dan tidak memiliki air.

Kendati demikian Pemerintah Kabupaten Karimun diminta mencari solusinya dan cepat tanggap, agar air bersih yang menjadi kebutuha masyarakat bisa teratasi. Hari tanpa hujan (HTH) beberpa bulan ini telah mengakibatkan sumber air mengering khususnya di Kecamatan Kundur akibatnya masyarakat kesulitan air baik untuk minum, mandi dan juga mencuci.

Hal tersebut perlu perhatian dari Pemerintah Kabupaten Karimun sebab kekurangan air juga bisa berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Akim salah seorang masyarakat kundur yang ditemui karimuntoday.com saat mengambil air disumur belakang Vihara Darma Shanti Kecamatan Kundur Senin 30 Maret 2020. Menurut Akim, sumur ini adalah sumur yang menjadi harapan kami masyarakat Kundur untuk kebutuahan air bersih setiap hari, namun sekarang sudah kering.

Warga Tengah menunggu Air dalam Sumur.

Dikatakan Akim untuk medapatkan air saya sudah 3 jam menunggu namun sumur belum juga ada air katanya. Sehingga dirinya sangat mengharapkan kebijakan dari Pemerintah Kabupaten untuk mencari solusi agar kebutuhan air bisa teratasi, paparnya pada karimuntoday.com.

Terpisah Ema yang sempat dijumpai untuk diminta tanggapan saat mengambil air diparit jepun tepatnya dijalan Dwi Sartika Senin 30 Maret 2020. Ema meminta agar Pemerintah melihat penderitaan masyarakat Kundur terkait sulitnya air bersih, sebab air adalah kebutuhan mendasar yang harus menjadi perhatian secara khusus dari Pemerintah.

Menurut Ema Air yang selama ini disalurkan oleh PDAM cuma hanya sebuah usaha yang tidak memilik jaminan dari Perintah Kabupaten Karimun untuk mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyatakat Kundur. Oleh karena itu PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sudah bisa dibilang gagal untuk Kecamatan Kundur, sebab masyarakat Kecamatan Kundur, terkesan hanya menjadi pelanggan meteran bukan pelanggan air tuturnya pada karimuntoday.com. (*)

Laporan  : Majid
Editor      : Lukman Hakim
Loading...
 

Tags

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close
Close