KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR – Kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 kilo gram (3 Kg) sudah belasan hari langka dan susah didapati dipasaran khususnya dipulau Kundur, Kabupaten Karimun Propinsi Kepri. Secara umum masyarakat yang merasakan kelangkaan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilo gram (3 Kg) dipulau Kundur sudah mulai menjerit dengan sikap pemerintah yang tidak ambil tahu tehadap langkanya Liquified Petroleum Gas bersubsidi 3 kilo gram yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Disisi lain minyak tanah (Mitan) sudah ditarik dari pasaran, padahal minyak tanah bersubsidi seharus belum ditarik seratus persen (100.%) untuk pulau Kundur, sebab konversi minyak tanah ke gas belum terealisasi secara menyeluruh dipulau Kundur.
Menangapi hal tersebut Leman masyarakat Kecamatan Kundur, angkat bicara.Menurut Leman persoalan kelangkaan tabung gas melon tiga kilo gram (3 Kg) yang terjadi di Kecamatan Kundur seharusnya menjadi perhatian pemerintah Kabupaten Karimun dan juga Pemprop Kepri beserta pihak terkait. Sebab kelangkaan gas tersebut,secara umum masyarakat yang merasakan dampaknya adalah masyarakat miskin, sehingga pemerintah daerah Kabupaten Karimun dan juga Pemprop Kepri serta pihak terkait, harus melakukan tindakan yang lebih tegas selaku perpanjangan dan atau selaku penyambung lidah masyarakat, khususnya masyarakat Kundur yang sudah lebih dari sepuluh hari menjerit dengan langkanya gas bersubsidi 3 Kg,” ungkap, Leman pada karimuntody.com, Rabu (16/10/2019) saat kopi morning dijalan H.Usman Harun, Kecamatan Kundur.
Tak jauh beda yang disampaikan Erna salah seorang ibu rumah tangga dijalan kebun pinang saat dijumpai disalah satu kios tempat penyalur gas Rabu (16/10/2019). Menurutnya (Erna red) kelangkaan tabung gas 3 Kg sudah cukup membingungkan, sebab saya sendiri sudah lima hari memasak dengan dengan kompor yang menggunakan minyak solar.
Disampaikan Erna memasak mengunakan solar kita harus merubah kompor dengan sumbu khusus solar, itupun kalau kompor menyala agak lama sumbunya cepat habis pokoknya ribet ucap Erna.
Tak hanya itu, Erna selaku ibu rumah tangga berharap pemerintah harus mengetahui ihwal jumlah stok yang tersedia, sehingga kebutuhan masyarakat dengan tabung gas 3 Kg dapat terkendali. Kebutuhan masyarakat tentunya harus sesuai data yang diperlukan, sehingga jaminan akan ketersediaan tabung gas 3 Kg tetap tersedia. Berapa jumlah masyarakat yang sudah mendapat jatah kompor dan tabung gas, oleh pemerintah dan juga pemakaian dalam satu bulan per kepala keluarga, harus dilakukan pendataan oleh pemerintah Kabupaten ,”ungkap Erna dengan nada lantang pada karimuntody.com.
Bedu Selaku distribotor, Liquified Petroleum Gas (LPG) bersubsidi 3 Kg di Kecamatan Kundur saat dihubunggi via ponselnya Rabu(16/10/19) untuk dimintai keterangan, terkait kelangkaan gas 3 Kg dipulau Kundur. Dikatakan Bedu keterlambatan datangnya gas subsidi untuk masyrakat sebenarnya bukan sebuah kelangkaan, namun keterlambatan tersebut murni karena musibah, sebab kapal yang membawa tabung gas 3 Kg pecah ditengah laut dan terpaksa dikandaskan untuk melakukan perbaikan ungkap,” Bedu Distribubutor di Kecamatan Kundur Utara.
Senada yang sampaikan A,un Petugas di PT Kundur Mas, saat dijumpai Minggu (13/10/19) menurut A,un gas tidak langka, hanya ada sedikit keterlambatan disebabkan kapal yang membawa tabung gas 3 Kg tersebut terkena musibah kebocoran ditengah laut, dan saat ini sedang dalam perbaikan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini kita sudah normal kembali,” ungkap A,un pada awak karimuntody.com.(*)