KARIMUNTODAY.COM, KUNDUR – Masyarakat Kundur yang berdomisili disekitaran parit jepun Kecamatan Kundur Kabuapaten Karimun Propinsi Kepri, meminta pintu air, dilakukan perawatan rutin. Pintu air yang dibangun hampir lebih kurang enam (6) tahun silam sampai saat ini belum pernah dilakukan perawatan oleh pemeeintah Kabupaten Karimun maupun Propinsi Kepri.
Dengan demikian pemerintah daerah dan Pemprop, diminta untuk melakukan perawatan, mengingat musim penghujan sudah hampir tiba, karena pintu air tersebut adalah salah satu sarana yang dihandalkan untuk mengatasi banjir bagi masyarakat yang berdomisili disekitaran parit jepun.
Selain itu masyarakat sangat menyanyangkan, jika pintu air tersebut dibiarkan tanpa perawatan, mengingat manfaatnya sangat besar bagi masyarakat khususnya masyarakat, jalan M.Daud, Tanjung Sesup, Kebun Pinang, Pajar Baru dan juga Tanjung Sari.
Atan Yahya yang dijumpai dikediamannya dijlan M.Daud Sabtu (26/10/19) mengatakan. Pintu air tersebut adalah salah satu-satunya, sarana untuk mengantisipasi banjir dikecamatan Kundur. Dengan demikian kami selaku masyarakat Kecamatan Kundur sangat mengharap pintu air tersebut dilakukan perawatan, sebab sejak dibangun belum pernah mendapat perawatan dan kalau boleh dilakukan perawatan secara rutin setiap tahun.
Hal tersebut perlu dilakukaan mengingat pungsinya (Pintu air red) sangat besar bagi masyarakat, khususnya disaat musim banjir pada musim penghujan dibulan Desember mendatang ungkap Atan Yahya pada karimuntody.com Sabtu (26/1019).
Senada yang disampaikan Baharudin Acok, warga jalan Tanjung Sesup yang temui karimuntoday.com saat kopi morning dijalan H.Usman Harun, Kecamatan Kundur. Disampaikan Baharudin Acok, pintu air parit jepun memang sebuah sarana yang cukup penting bagi masyarakat, yang berdomisili dijalan M.Daut, Tangjung Sesup, Tanjung Sari, Kecamatan Kundur secara umum.
Pintu air parit jepun juga bukan sekedar untuk mengantisipasi banjar semata, namun punsinya juga untuk menghindari air masin masuk keparit tersebut sehingga air tetap dalam kondisi tawar, oleh karenanya air parit jepun dapat dipeegunakan bagi masyarakat untuk mencuci dan juga mandi,” terang Baharudin Acok, Sabtu (26/10/19) dijalan H.Usman Harun Kecamatan Kundur. (*)