KARIMUNTODAY.COM, PEKANBARU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Provinsi Riau dan Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Provinsi Riau secara bersama-sama menunjukkan kepedulian terhadap penanganan Covid-19 di Provinsi Riau. Kepedulian tersebut berupa penyaluran donasi 26 set hospital bed (ranjang pasien) yang diperuntukkan bagi Rumah Singgah Oksigen Gotong Royong yang berlokasi di Lanud Roesmin Nurjadin.
Penyerahan ranjang pasien ini langsung diserahkan kepada Gubernur Riau Syamsuar.Kepala OJK Riau Muhamad Lutfi mengatakan, sebanyak 26 ranjang pasien dengan nilai Rp263.500.000 ini merupakan bentuk nyata kepedulian Industri Jasa Keuangan di Provinsi Riau terhadap penanganan Covid-19 yang semakin hari semakin bertambah.
Ia mengatakan keseluruhan dana tersebut berasal dari OJK dan Industri Jasa Keuangan yang tergabung sebagai anggota BMPD dan FKIJK Provinsi Riau.
“Dengan adanya donasi ini, Industri Jasa Keuangan membuktikan bahwa mereka tidak hanya fokus terhadap bisnis masing-masing namun juga peka terhadap isu yang terjadi di Provinsi Riau,” ujarnya.
OJK, BMPD dan FKIJK berharap donasi ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau untuk membantu masyarakat terdampak yang membutuhkan.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar dalam sambutannya mengatakan minggu lalu pihaknya sudah melakukan peninjauan rumah oksigen, dan memang sudah selesai dibangun dan difungsionalkan.
“Sekarang ini kami hanya perlu menambah salah satunya adalah alas tempat tidur termasuk bantal yang ini sedang dipersiapkan. Sekiranya ada pelonjakan kasus atau pasien, kita sudah siap termasuk dokter dan tenaga medisnya,” ujar Syamsuar.
Dikatakan Syamsuar, pihaknya menyampaikan ucapan terimakasih kepada OJK termasuk dari FKIJK atas kepeduliannya memberikan bantuan.
“Ini adalah kepedulian terhadap bencana yang sampai saat ini belum juga berakhir,” jelas Syamsuar.
Pada kesempatan tersebut, Syamsuar mengatakan saat ini 1 wilayah di Riau yakni Pekanbaru masih berada di level 4 yang jumlah angka positif Covidnya masih di atas 1.700.
“Saya sudah komunikasi dengan Walikota dan Sekda bahwa saat ini masih banyak warga kita yg masih isoman. Ada kekhawatiran kami, kalau isoman di rumah itu tidak disiplin dan sulit mengontrol baik terhadap perkembangan kesembuhannya ataupun perkembangan berkaitan kalau ada gejala yang tidak kita harapkan,” sebutnya.
Gubernur, sudah meminta kepada Walikota agar yang Isoman sepanjang memang tidak berkemampuan, harus masuk ke isolasi terpusat yang telah disiapkan naik oleh Pemko maupun Pemprov.
“Kami tak ingin kasus yang saat ini turun, naik lagi. Karena kalau isoman di rumah siapa yang bisa kontrol kalau dia keluar rumah. Makanya harus isolasi terpusat agar terkontrol, disiplin, dan bisa dirawat dengan tenaga kesehatan,” tandasnya. (rid)