KEPRITANJUNG PINANG
Opini: “Aplikasi Tiktok, Merubah Budaya Masyarakat di Masa Pandemi”

Tiktok adalah aplikasi yang sudah biasa kita dengar bukan ? di Indonesia sendiri telah terdapat lebih dari 800 juta jiwa yang menggunakan aplikasi tiktok bahkan aplikasi tiktok telah menjadi kebutuhan primer di sebagian kalangan masyarakat .nah…apakah tiktok membantu di kalangan masyarakat ? , mengapa tiktk merubah budaya msyarakat ?
Cara berpikir masyarakat sangat di pengaruhi oleh modernisasi mengapa demikian karena banyak masyarakat yang merubah pola hidup nya ya dengan mengikuti trend salah satu nya dari tiktok, saat ini aplikasi tiktok menjadi aplikasi yang sangat membuming karena bnyak nya pengguna .
BAGAIMANA PANDANGAN SOSIOLOGI DALAM FENOMENA TERSEBUT ?
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media massa khususnya media aplikasi tiktok yang menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimanamana. jika di kaitkan dengan teori Konstruksi sosial merupakan teori sosiologi kontemporer, dicetuskan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini merupakan suatu kajian teoritis dan sistematis mengenai sosiologi pengetahuan (penalaran teoritis yang sistematis), bukan merupakan suatu tinjauan historis mengenai perkembangan disiplin ilmu. Susbtansi teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas dari Bergerdan Luckmann adalah pada proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari pada sebuah komunitas primer dan semisekunder. Basis sosial teori dan pendekatan ini adalah transisi-modern di Amerikapada sekitar tahun 1960-an, dimana media massa belum menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan. Dengan demikian Berger danLuckmann tidak memasukan media massa sebagai variabel atau fenomena yangberpengaruh dalam konstruksi sosial atas realitas .
Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckman (Bungin, 2008:14) telah direvisi dengan melihat variabel atau fenomena media massa menjadi sangat substansi dalam proses eksternalisasi, subyektivasi, dan internalisasi inilah yang kemudian dikenal sebagai “konstruksi sosial media massa”. Substansi dari konstruksi sosial media massa ini adalah pada sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial berlangsung dengan sangat cepat dan sebarannya merata. Eksternalisasi, yaitu usaha pencurahan atau ekspresi diri manusia ke dalam dunia, baik dalam kegiatan mental maupun fisik. Ini sudah menjadi sifat dasar dari manusia, ia akan selalu mencurahkan diri ke tempat dimana ia berada.
Bagi Berger, realitas itu tidak dibentuk secara ilmiah, tidak juga sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan. Tetapi sebaliknya, ia dibentuk dan dikonstruksi. Dengan pemahaman semacam ini, realitas berwajah ganda/plural.Setiap orang bisa mempunyai konstruksi yang berbeda-beda atas suatu realitas. Setiap orang yang mempunyai pengalaman, preferensi, pendidikan tertentu, dan lingkungan pergaulan atau sosial tertentu akan menafsirkan realitas sosial itu dengan konstruksinya masing-masing.
Dengan memaknai peristiwa-peristiwa ke arah sebuah keteraturan, masyarakat menciptakan dunia yang benar-benar teratur. Sebagai pencetus teori ethnometodologi, Harold Garfinkel tidak sependapat dengan Emile Durkheim mengenai fakta sosial yang merupakan obyek studi sosiologi. Menurut Durkheim, fakta sosial memempunyai realitas obyektif berada di luar sana. Sementara Harold Garfinkel (ethometodologi) memandang realitas obyektif kenyataan sosial sebagai pencapaian atau sebuah konstruksi yang dibangun secara terus-menerus melalui kegiatankegiatan sehari-hari
Ethnometodologi tertarik pada interpretasi-interpretasi atau cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk memakna dunia sosialnya. Sebagaimana telah dikatakan pada bagian terdahulu, masyarakat bisa menggunakan bermacammacam cara atau metode untuk memaknai dunia sosialnya seperti melalui media social terutama di bagian penggunaan aplikasi tiktok
Seiring berjalan nya waktu selama di masa pandemic pola pikir masyarakat menurun drastis ,tingkat kepedulian terhadap sesama pun sudah jarang kita jumpai .akibat pandemic covid 2019 pemerintah menghimbau agar aktifitas masyarakat di luar rumah berkurang jika dengn terpaksa keluar rumah harus mengikuti protocol kesehatan agar memutus rantai penyebaran covid.
Dengan dirumah kan nya masyarakat menyebabkan aktifitas berkurang sehngga banyk memilih untuk memainkan gadget salah satu nya membuka aplikasi tiktok . tiktok membantu untuk merubah pola pikir seorang yakni dengn video video inspiratif dan inovatif.
Namun sangat di sayangkan sebagian masyarakat salah menggunakan tiktok seperti di gunakan untuk pelampiasan seseorang dan bahkan untuk membuly orang lain. Jika di kaitkan dengan postmodernisasi kegagalan seseorang yang berasal dari tiktok di ibaratkan dari perkembangan dari modernisasi ke postmodernisasi di mana dua nya sma mempunyai sisi gelap dan sisi positif.
TIKTIOK MERUBAH POLA BUDAYA MASYARAKAT ?
Budaya merupakan slah satu kebiasaan masyarakat yang berubah akibat datang nya aplikasi tiktok yang membuming di tengah masyarakat modern dimana mulai usia dini sampai usia tua aplikasi ini mengandungng sebuah vidio yang unik di buat dengan kreatif seseorang
Sisi baik dari apllikasi tiktok sangat banyak namun di samping sisi baik pasti ada sisi buruk nya
Ada pun sisi positif dari aplikasi tiktok seorang yang banyak folowers akan dapat endorse memperkenalkan budaya dengan vidio hasil edit nya di mana di dalam vidio ny memerlkenal kan keunikan budaya yang ada di dalam Indonesia fasion Indonesia bisa viral dari editan yang di post di tiktok untuk sisi negative nya marak nya konten negative yang di posting oleh Sebagian masyarakat seperti konten porno dan konten kekerasan yang dapat di tiru oleh anak di usia dini banyak nya wanita yang tidak sopan dalam berpakayan di dalam sebuah vidio
Pembulian yang di lakukan di dalam vidio Merubah pola perilaku hidup manyarakat baik dari cara bicara sikap untuk meredakan hal negatif tersebut dengan demikian kita sebagai individu harus lah bijak dalam menggunakan media social Melarang anak di usia dini untuk menggunakan tiktok karena dapat merubah pola piker serta sifat dari anak tersebut Lebih agresif dalam memilah konten yang ada di tiktok Memberikan komentar positif dan menjaga perilaku dalam berkomentar
Dengan demikian pesan yang dapat di sampaikan penulis bahwa kita sebagai manusia yang memiliki akal budi pekerti harap lah bijaksana dalam menggunakan media social terutama aplikasi tiktok,agar tidak merugikan antara individu lain.
Penulis : Bonita Silalahi Mahasiswa Sosiologi universitas maritim raja ali haji Tanjung angkatan 2019 no hp :082211313154 email: bonitasilalahi54@gmail.com
