KEPRITANJUNG PINANG

Opini: Pentingnya Mengetahui Hubungan Antara Umur Induk Gurame dan Fekunditas Untuk Upaya Pengembangan di Bidang Budidaya

Ikan gurame (Osphronemus gouramy) merupakan salah satu komoditas penting perikanan air tawar.Cita rasa gurame yang gurih serta tekstur dagingnya yang tidak lembek menjadikan ikan gurame digemari dikalangan masyarakat.Dilihat dari segi bisnis,budidaya ikan gurame termasuk usaha perikanan yang menguntungkan jika dibandingkan dengan jenis ikan tawar lainnya.

Hal ini ditandai dengan harga jual ikan gurame yang lebih mahal dan lebih stabil dipasaran.Keunggulan ikan gurame dibandingkan ikan air tawar lainnya adalah rasa dan kandungan gizinya tinggi, bersifat herbivora sehingga biaya pemeliharaannya relatif rendah dan dapat hidup pada lingkungan perairan berkadar oksigen rendah dengan adanya alat pernafasan tambahan.

Selain itu gurame (Osphronemus gouramy) juga memiliki kandungan gizi yang tinggi berupa lemak 2,20- 2,79 %, protein 18,71-20,67 %, serta beberapa jenis mineral seperti fosfor 72,4 %, calcium 13,75 % dan kalium 13,03 %.Namun ikan gurame juga mempunyai kekurangan, antara lain pertumbuhannya yang tergolong lambat dibandingkan ikan air tawar lainnya.

Budidaya ikan gurame baik dari sektor pembenihan maupun pembesaran sudah banyak dilakukan.Pembenihan gurame memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan benih, terutama dalam proses penetasan telur.Permasalahan yang dihadapi dalam penetasan ikan gurame yaitu daya tetas telur yang masih rendah dan tingkat kelulushidupan yang masih rendah.

Pada fase itu kondisinya masih rentan terhadap perubahan lingkungan.Permasalahan dalam budidaya gurame diduga sebagai penyebab ikan gurame tumbuh lambat adalah tidak jelasnya manajemen pengelolaan induk yang dilakukan di tingkat pembenih dan jenis ataupun umur pemakaian induk tidak dipertimbangkan dengan baik.Permasalahan lain dalam pembenihan gurame yaitu rendahnya fekunditas telur.

Fekunditas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingkat produktivitas ikan. Fekunditas adalah jumlah telur matang yang dikeluarkan oleh induk betina atau jumlah telur yang dikeluarkan pada waktu pemijahan.Terdapat beberapa kegunaan menentukan fekunditas diantaranya, sebagai studi sistematik atau studi mengenai ras, dinamika populasi, produktivitas, potensi reproduksi.

Menurut Harianti,fekunditas dipengaruhi oleh lingkungan terutama faktor makanan,jumlah telur dipengaruhi oleh bobot tubuh induk.Jumlah fekunditas akan semakin tinggi jika penurunan bobot tubuh induk setelah memijah semakin tinggi dan diameter telur yang dihasilkan semakin kecil. Faktor lain yang mempengaruhi adalah perbedaan jumlah telur antara masing-masing spesies yang bergantung pada kemampuan individu untuk menghasilkan telur , jumlah telur yang diproduksi oleh induk betina selain dipengaruhi oleh berat biomas juga dipengaruhi oleh umur induk. Induk gurame siap memijah pada umur 30 – 36 bulan serta akan menghasilkan 1.500 – 2.500 butir/kg.Gurame (Osphronemus gouramy) yang masih muda atau dalam awal masa pemijahan biasanya menghasilkan telur dengan fekunditas yang rendah serta kualitas telur yang tidak lebih baik dari gurame yang sudah berkali-kali memijah.

Sedangkan gurame yang memasuki umur produkif fekunditasnya maksimal dan lebih stabil sehingga jumlah telur yang diproduksi oleh induk betina sangat dipengaruhi oleh umur induk,ukuran,kondisi ikan.Data umur yang dihubungkan dengan data panjang dapat memberikan keterangan tentang umur pada waktu ikan pertama kali matang gonad,pertumbuhan dan reproduksi induk gurame (Osphronemus gouramy) yang akan memijah untuk pertama kalinya mempunyai fekunditas yag rendah.

Untuk mencapai matang gonad dibutuhkan waktu yang lebih lama dari induk yang sudah berkali-kali memijah.proses pematangan gonad induk gurame yang telah beberapa kali memijah lebih cepat daripada indukan yang pertama kali.Ikan akan menunjukkan penambahan jumlah telur yang cepat pada umur-umur muda,dan kemudian akan diikuti dengan penambahan yang semakin bertambah dan berkurang dan terus menurun mencapai keadaan yang tetap pada waktu memasuki umur tidak produktif.

Ikan-ikan muda yang pertama kali memijah tentunya juga akan memiliki jumlah telur yang lebih sedikit dibandingkan dengan ikan-ikan yang pernah memijah sebelumnya.semakin tua umur ikan maka semakin berkurang tingkat kesuburan organ reproduksi dan meningkatnya diameter telur pada ikan tua akan menurunkan jumlah fekunditas ikan tersebut.Fekunditas induk ikan gurame (Osphronemus gouramy) berumur 4 tahun memiliki tingkat fekunditas yang lebih tinggi dibandingkan umur 2,5 tahun dan fekunditas paling rendah induk gurame yang berumur 8 tahun.(*)

Penulis  : Romi Lenza Putra Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, Kepri.

 

 

 

 

Loading...
 

Tags
Close
Close