KEPRITANJUNG PINANG

OPINI> Peranan Semua Pihak dalam Menjaga Motivasi Belajar Peserta Didik di Masa Pandemi

Penghujung tahun 2019 menjadi sejarah yang tak terlupakan untuk seluruh dunia. Munculnya virus yang dinamakan dengan Covid-19 pertama kali di Wuhan, China yang kemudian menyebar hingga ke seantero dunia. Perubahan yang signifikan memaksa seluruh manusia untuk menyesuaikan diri dengan cepat. Hal tersebut tentunya memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh aspek kehidupan manusia. Tak terkecuali pada sektor pendidikan.

Seluruh kegiatan yang awalnya dilakukan secara langsung harus dialihkan menjadi kegiatan rumah untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Dari aspek pendidikan, perubahan yang terjadi mulai dari proses belajar mengajar yang dialihkan di rumah,  pelaksanaan pembelajaran yang digantikan oleh media teknologi, perubahan pembimbing dalam belajar, berkurangnya interaksi sosial, dan lain sebagainya memberikan kejutan untuk peserta didik, pendidik, orang tua maupun lingkungan sekitar.

Jika di kaji lebih dalam, perubahan ini tentu membawa dampak yang besar terutama bagi peserta didik. Terutama peserta didik kategori anak-anak selaku individu yang masih belum siap secara mental dalam menghadapi perubahan-perubahan besar yang terjadi. Perubahan secara mendadak dalam lingkungan belajar dan interaksi serta aktivitas sosial yang terbatasmenimbulkan situasi yang tidak biasa bagi otak mereka. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan anak menjadi stress dan tertekan.

Sehingga kemudian masalah-masalah dalam belajar seperti siswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, kebingungan dalam proses pembelajaran daring, penumpukan informasi/konsep pada siswa kurang bermanfaat, hingga stres dan tertekan dapat terjadi.

Jika awalnya peserta didik secara aktif dapat melakukan interaksi dengan guru dan juga teman-temannya, melaksanakan segala aktivitas kesukaannya, bereksplorasi dengan lingkungan sekitar, dan mengembangkan skill juga kemampuannya dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Kali ini semua hal tersebut tidak dapat dilakukan.

Perubahan seperti ini yang terjadi dalam jangka waktu lama menimbulkan kebosanan dalam peserta didik. Kebosanan ini pula yang akhirnya menimbulkan turunnya semangat dan motivasi peserta didik. Padahal motivasi belajar merupakan penentu keberhasilan proses belajar sebagaimana yang dikatakan oleh Emda dalam penelitiannya yang berjudul Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran, dikatakan bahwa “Proses pembelajaran akan mencapai keberhasilan apabila siswa memiliki motivasi yang baik dalam belajar”.

Hal lain yang juga menjadi pemicu turunnya semangat dan motivasi peserta didik adalah pembelajaran yang dilakukan dengan hal yang monoton. Tidak hanya itu, Perlakuan orang tua dalam membimbing anaknya belajar terkadang menjadikan anak bukannya nyaman dalam belajar malah merasa tertekan dan terganggu. Serta Lingkungan yang tidak kondusif membuat peserta didik merasa risih dan tidak fokus dalam belajar.

Bahayanya, hal-hal tersebut dapat benar-benar menghilangkan gairah dan semangat anak dalam belajar. Saat ini, pemberian motivasi kepada peserta didik sering kali terabaikan. Padahal hal tersebut sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam kondisi seperti ini. Dorongan dan motivasi seperti reward, kata pujian, dorongan kata-kata semangat akan memicu kembali semangat dan motivasinya dalam belajar sehingga mendorong peserta didik untuk terus semangat belajar dan bereksplorasi dengan cara baru. Tak hanya itu, peranan orang-orang dilingkungan sekitar yaitu masyarakat juga memiliki andil dalam hal ini. Bagaimana kiranya setiap komponen dapat menjaga dan mendukung baik mental maupun suasana belajar peserta didik agar proses belajar dan tujuan pendidikan tetap dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta didik selaku objek pendidikan.

Dukungan dan perlakuan yang baik bagi peserta didik merupakan hal utama untuk mendukung proses belajarnya. Sejalan dengan yang dikatakan Uno dalam penelitiannya yang menyebutkan enam klasifikasi indikator motivasi belajar, yaitu adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif menjadi aspek yang harus diperhatikan guna terjaganya motivasi belajar peserta didik.

Maka segala upaya dapat kita lakukan untuk terus memberikan semangat dan motivasi kepada peserta didik dalam proses belajarnya. Adapun beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk mendukung proses belajar peserta didik adalah,

Guru: Dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring ini, guru harus bisa melakukan perubahan dalam cara mengajar. Pembelajaran tidak lagi menekankan kepada selesainya materi ajar ataupun tersampaikan yang konsep kepada siswa saja. Tetapi adalah bagaimana pembelajaran dapat lebih bermakna bagi peserta didik. Kata-kata motivasi dan juga pembelajaran yang dilakukan secara kreatif, variatif, dan inovatif memungkinkan siswa untuk lebih menikmati pelajaran yang diberikan dan menimbulkan kembali motivasinya dalam belajar.

Orangtua: Sebenarnya pendidikan anak bukan hanya tugas guru saja selaku pendidik namun juga orangtua juga memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan anaknya. Saat ini orang tua benar-benar harus sadar dan dituntut untuk memainkan peranannya. Orangtua sebaiknya menemani anak, membimbing, memberikan semangat dalam setiap proses belajar anak. Sehingga anak akan merasa lebih nyaman dan senang dalam melakukan proses belajarnya dirumah.

Lingkungan sekitar: Tak terkecuali, lingkungan sekitar juga memiliki peranan memotivasi peserta didik dalam proses belajarnya. Lingkungan yang kondusif, akan membuat anak lebih tenang dalam melakukan proses belajar. Dorongan dan juga motivasi dari masyarakat sekitar untuk memperoleh keberhasilan dan cita-citanya akan membuat peserta didik semakin bersemangat dalam melakukan proses belajar. (*)

Penulis  : Indah Feliya Santika Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepri

 

 

 

Loading...
 

Tags
Close
Close